PLTB Pertama Program 35.000 MW Capai Progress 97,7%
JAKARTA – Progres Pembangunan PLTB (pembangkit listrik tenaga bayu) Sidrap yang merupakan PLTB terbesar se-Asia Tenggara ini telah mencapai 97,7%. Saat ini, kondisi pembangkit yang lokasinya terletak di Desa Mattirotasi & Desa Lainungan, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, sedang dalam tahap komisioning atau pengujian pengoperasian.
Total 30 turbin angin (wind turbin generator/WTG) seluruhnya telah terpasang, dimana sebanyak 23 turbin angin diantaranya telah mendapatkan sertifikat laik operasi (SLO).
Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Rida Mulyana menyatakan kebanggaannya terhadap proyek pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Sidrap ini.
“Ini merupakan upaya pemerintah untuk mencapai target pengembangan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT). PLTB ini pertama di Indonesia yang kapasitasnya besar. Ini menjadi kebanggan kita dan bukti bahwa pemerintah serius mengembangkan EBT. Dan semoga pembangunan pembangkit EBT di tempat lain bisa lebih cepat seperti di PLTB Sidrap ini,” kata Rida dalam siaran pers, Kamis (1/3)
Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN Syamsul Huda menjelaskan bahwa PLN mengawasi setiap detail progres pembangunan, untuk memastikan PLTB pertama program 35.000 MW ini bisa selesai sesuai target dengan kualitas yang baik.
“Dalam pembangunannya PLTB Sidrap menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 40 persen. Untuk tower-nya sendiri TKDN-nya cukup besar mencapai 80%. Dengan total daya sebesar 75 MW, PLTB Sidrap berperan menopang 6% kebutuhan beban puncak Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) yang meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Palu. Berdasarkan penelitian, kecepatan angin pada titik di Sidrap ini mampu untuk memutar turbin dengan kapasitas tersebut,” ujar Huda.
Menurut Huda, PLTB Sidrap diasumsikan mampu melistriki 67.000 pelanggan di Sulawesi Selatan dengan daya listrik rata-rata 1.300 VA. Setiap tower di PLTB tersebut memiliki ketinggian 80 meter dan baling-baling sepanjang 57 meter. PLTB Sidrap merupakan pembangkit tenaga angin pertama dan terbesar di Indonesia yang memanfaatkan lahan kurang lebih 100 hektar.
Kondisi kelistrikan sistem Sulbagsel saat ini surplus, dengan daya mampu 1.300 MW dan beban puncak mencapai 1.050 MW. Dengan demikian PLN masih memiliki cadangan daya 250 MW yang dapat memasok ke pelanggan. Seiring dengan masuknya sistem beberapa pembangkit baru, pada tahun 2018, sistem Sulbagsel akan memiliki cadangan daya tambahan sebesar 500 MW. Oleh karena itu, PLN mengajak investor agar jangan ragu berinvestasi di Sulawesi Selatan karena listrik surplus dan jaringan semakin andal.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.