PNBP Sektor Minerba Lampaui Target, ESDM: Hingga Akhir Tahun Bisa Capai Rp36 Triliun
JAKARTA – Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor pertambangan mineral dan batubara telah melampaui target pada November ini. Realisasi PNBP hingga awal bulan ini telah mencapai Rp 34,4 triliun. Sedangkan target PNBP pertambangan 2017 sebesar Rp 32,4 triliun.
Direktur Penerimaan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Jonson Pakpahan mengatakan realisasi penerimaan negara mencapai 106,1% dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2017.
“Sampai akhir tahun ini mudah-mudahan bisa mencapai hampir Rp36 triliun,” kata Jonson di Jakarta, Rabu (15/11).
Lebih lanjut Jonson mengemukakan,membaiknya penerimaan negara ini berkat harga batubara yang terus menguat. Pada November ini Harga Batubara Acuan (HBA) ditetapkan sebesar US$ 94,80/ton atau naik 0,86% dibandingkan HBA Oktober kemarin sebesar US$ 93,33/ton. Kondisi harga itu melebihi dari asumsi harga pada saat PNBP ditetapkan yakni sebesar US$75 per ton. Menguatnya harga batubara berkontribusi pada penerimaan negara. Pasalnya 80% PNBP disumbang oleh sektor batubara.
“Target PNBP terlampaui karena harga batubara membaik,” pungkasnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.