SELASA (10/11), sekitar pukul 13.00 WIB, salah satu smelter swasta yaitu PT Aries Karya Sejahtera (AKS) akan segera melakukan ekport sebanyak 150 ton timah.
MESKI November 2018 tahun lalu pernah didatangi Bareskrim Mabes Polri yang didampingi jajaran Reskrimsus Polda Babel, namun faktanya Selasa (10/12) perusahaan tersebut berencana melakukan eskpor. Sementara, bagaimana hasil pendataan Bareskrim Mabes Polri akhir tahun lalu itu belum diketahui, karena PT AKS sendiri saat itu memilih tak memberikan jawaban.
Manager PT Tantra Karya Sejahtera (TKS) Yandi, perusahaan pengelola gudang timah, kepada Babel Pos tadi malam menyatakan semua surat dan dokumen yang mesti dimiliki sudah lengkap.
”Berkas untuk COA dan SKA lengkap. Barang Masuk gudang Minggu lalu. Ada 6 kontainer dengan total 150 ton. Sudah masuk gudang dan siap di-trading,” tukasnya simpel.
”Tugas kita, COA dan SKA sudah lengkap, kita terbitkan BST (Bukti simpan Timah) untuk siap diperdagangkan di bursa. Persyaratan lengkap COA dan SKA. Kalau belum ada tentu mereka tidak bisa masuk gudang bursa,” dalihnya. (red)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.