SuaraKarya.id - AIMAS: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan , akan menelpon pihak PT Aneka Tambang Tbk. ANTAM untuk membangun Smelter (pabrik pengolahan dan pemurnian) di KEK Arar, Kabupaten Sorong , Papua Barat.
“Tiga tahun lalu saya sudah dorong untuk bangun Smelter di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, namun hingga saat ini belum juga dilakukan PT ANTAM. Pulang dari Sorong, Papua Barat, saya telpon langsung direkturnya agar segera membangun Smelter di sini,”kata Binsar kepada Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dan Bupati Sorong Johny Kamuru di depan Kepala BKPM, Bahlil Lahadalla SE, Investor dalam dan luar negeri serta undangan yang hadir di KEK Arar Sorong, Kamis (27/2/2020).
Meski demikian, Menteri Binsar, mengatakan, smelter itu butuh areal atau lahan cukup besar paling kecil 1.500 hingga 3.000 hektare. Pasalnya smelter itu menggunakan ribuan tenaga kerja baik ahli mau pun buruh kasar.
Karena itu, Menteri Binsar Pandjaitan, minta bupati dan gubernur menyiapkan lahan cukup luas. Karena Smelter itu butuh lahan ribuan hektar.
Tenaga listrik yang digunakan pun cukup besar yaitu sekitar 1.000 Megawatt dan masih banyak item fasilitas untuk menunjang pembangunan Smelter tersebut.
Menjawab pemintaan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, Menteri Pandjaitan, mengaku akan memproses pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di Papua barat.
“Saya berupaya mengadakan pembangunan BLK di Papua Barat, namun perlu lahan sehingga ketika proses pembangunan tak ada masalah di lapangan. Yang jelas lahan itu disiapkan dulu sehingga tak ada kesulitan ketika proses pembangunan berlangsung,”katanya.
Tetap diusahakan, lanjut Binsar Pandjaitan, karena begitu anak-anak Papua dididik bahkan dilatih pada BLK tersebut, beberapa tahun kemudian sudah bisa diandalkan. Artinya, begitu anak-anak Papua memiliki ilmu dan skill maka berperan sendiri (anak Papua) dalam mengoperasionalkan sejumlah perusahaan di KEK Arar, Sorong ini, demikian Menteri Binsar Pandjaitan.
Namun, hal penting yang diminta , menurutnya adalah harus dijamin keamanan di KEK Sorong . Karena, para investor tak mau bekerja di bawah ketakutan akibat keamanan daerah terganggu. “Untuk itu, pemerintah daerah diminta memperhatikan benar sektor keamanan. Kalau keamanan terganggu maka investor pun enggan menanamkan investasinya,”kata Menteri Pandjaitan.
Menanggapi harapan Menteri Binsar Pandjaitan, Bupati Sorong, Johny Kamuru, berjanji terus mengupayakan apa saja yang masih kurang . “Pokoknya, kami akan berupaya minta dukungan masyarakat menyediakan lahan seperti yang diminta investor,”kata Kamuru.
Terkait keamanan, Bupati Kamuru, berjanji akan berkoordinasi dengan masyarakat mau pun pihak TNI/Polri , untuk terus memberikan situasi yang kondusif. Menurutnya, pasti keamanan di Sorong kondusif. Karena, masyarakat setempat berjanji akan terus mendukung situasi kondusif di kabupaten Sorong,”kata Kamuru. ***
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.