INILAH, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk mencatat pertumbuhan penjualan emas periode Januari-Oktober ini sekitar 28% atau mencapai 30,62 ton dari periode serupa tahun lalu yang naik 23,99%.
Raihan penjualan emas tersebut sudah 96% dari target sepanjang tahun ini. Tingkat penjualan emas dalam 10 bulan tersebut lebih tinggi 10% dibandingan capaian penjualan emas tahunan tertinggi Antam pada 2018 sebesar 27,89%.
"Capaian positif ini sejalan dengan strategi pengembangan pasar emas baik domestik dan ekspor serta inovasi produk logam mulia Antam di tengah tren positif harga emas dunia," kata Direktur Niaga Aprilandi Hidayat Setia dalam keterangan resmi perseroan.
Menurut dia, komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan perusahaan, berkontribusi sekitar Rp17,03 triliun atau 69% pada periode sembilan bulan pertama tahun ini.
Capaian pertumbuhan penjualan emas yang positif pada 10 bulan ini menjadi landasan yang solid bagi perusahaan dalam mencapai pertumbuan kinerja yang positif sepanjang tahun ini, seiring dengan tren positif harga emas dunia.
"Sejalan dengan strategi Antam untuk meningkatkan nilai tambah produk emas logam mulia pada tahun ini, Antam melalui UBPP LM meluncurkan produk emas batangan commemorative Gift Series sebagai alternatif bagi pelanggan yang hendak memberikan hadiah kepada orang-orang terdekat sekaligus berfungsi sebagai investasi," paparnya.
Dalam pengembangan potensi cadangan dan sumber daya emas Antam, secara elektronik Antam melaksanakan kegiatan eksplorasi rutin untuk mendapatkan sumber emas baru serta pertumbuhan secara inorganik melalui strategi akuisisi tambang emas degan profil yang baik.
Saat ini, PT Antam bersama dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS) menjadi anak usaha dengan induk PT Inalum ber. Langkah ini berdasarkan hasil RUSPT bulan November 2017.
Tujuannya untuk memperkuat posisi perusahaan dalam rangka penciptaan nilai tambah dan optimalisasi cadangan mineral.
Dengan demikian terjadi sinergi untuk bersama-sama menjalankan strategi investasi, eksplorasi, pengembangan sumber daya manusia, serta pengembangan dan penelitian. [inilahcom]
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.