PT BAI Rekrut 1.000 Tenaga Kerja, Prioritaskan Pekerja Lokal
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Bintan, Hasfarizal mengatakan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, akan dikelola PT Bintan Alumina Indonesia (BAI). Keberadaan investasi ini tentu menjadi peluang baik bagi penyerapan tenaga kerja di Bintan.
Saat ini telah dijalin kerjasama serta komitmen antara PT BAI dengan Dinas (DPMPTSP) Bintan. Tahap pertama akan dilukan pembangunan Smelter serta Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Jika ini terwujud akan merekrut 1.000 pekerja. Mereka nantinya diprioritaskan sebagai tenaga teknis untuk konstruksi bangunan.
“Perekrutan akan dilakukan bertahap, mungkin direkrut 600 pekerja dulu, terus dilanjutkan 400 pekerja yang akan dibina, serta di sekolahkan di Tiongkok oleh PT BAI. Ini akan dimulai bertepatan dengan disetujuinya Rencana Peraturan Pemerintah (RPP) oleh Presiden,” jelas Hasfarizal belum lama ini.
Menurutnya kerjasama yang sudah terjalin dengan PT BAI, terkait segala sesuatu yang sifatnya untuk penerimaan tenaga kerja, tentunya harus disampaikan dulu ke dinas tenaga kerja, beserta dengan kriterianya seperti apa. Namun tetap dengan memprioritaskan pekerja lokal, terutama penduduk di sekitar kawasan.
“Kalau masyarakat sekitar tidak memenuhi kriteria, baru direkrut untuk Kabupaten Bintan secara keseluruhan,” ucapnya.
Dirinya menjelaskan pembangunan Smelter di lokasi lahan KEK Galang Batang, seluas 2.590 hektare ini tentunya akan menambah penghasilan daerah, melalui pengelolahan bijih bauksit yang selanjutnya akan diekspor ke luar negeri.
“Ini merupakan awal kemajuan untuk perkembangan industri di Bintan, karena didukung dengan difokuskannya Smelter tersebut. Sehingga memungkinkan untuk mengirim hasil olahan bauksit setengah jadi dengan harga yang cukup besar dan keuntungannya berdampak baik bagi kemajuan perekonomian Bintan,” terangnya. (cr20)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.