PT. CNI Siap Bangun Smelter, LSM LIRA Kolaka Beri Apresiasi
LintasIndoNews.com | Sulawesi Tenggara, kolaka — PT. Ceria Nugraha Indotama (CNI) akan segera membangun Smelter pada kuartal ke-III tahun 2019, dengan menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam proses pelaksanaan konstruksi.
Sebagaimana diketahui bahwa PT. CNI merupakan perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan luas IUP 6.785 Hektar yang merupakan eks konsesi PT. Inco, Tbk yang kemudian dimenangkan oleh PT. CNI melalui proses lelang. Salah satu bentuk komitmen PT. CNI terhadap masyarakat dan pemerintah daerah kabupaten kolaka adalah PT. CNI akan membangun smelter dikawasan tersebut.
Langkah PT. CNI untuk mewujudkan pembangunan smelter tersebut mendapat apresiasi dari LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Kabupaten Kolaka. Dikatakan bahwa pembangunan smelter bukan sekedar komitmen integritas bagi perusahaan melainkan kewajiban moral perusahaan untuk menumbuhkan iklim perekonomian yang diharapkan dapat memberikan kemanfaatan bagi peningkatan pendapatan nasional, utamanya dalam mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat setempat.
“perlu di ingat bahwa pembangunan smelter bukan hanya sekedar pemenuhan fakta integritas bagi PT. CNI tetapi lebih jauh kehadiran smelter di kecamatan wolo diharapkan mampu memberikan kontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan keberdayaan masyarakat lokal, mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga tumbuhnya berbagai iklim usaha mikro dilingkungan sekitar yang kesemuanya dapat memicu meningkatnya kualitas hidup masyarakat setempat, “jelas Yuswin Bupati LIRA Kolaka kepada awak media, Minggu (02/6/2019).
Yuswin menambahkan bahwa keberadaan Smelter di Kecamatan Wolo, tidak hanya akan memberikan keuntungan bagi pelaku usaha industri tambang semata, tetapi juga akan memberikan nilai tambah bagi peningkatan pendapatan daerah serta dampak positif lainnya berupa penyerapan tenaga kerja dan lain sebagainya.
“industri pengolahan dan pemurnian (smelter) akan memberikan manfaat secara luas. Secara tidak langsung hal ini akan meningkatkan PDRB secara signifikan. Bukan hanya itu, keberadaan smelter yang rencananya dibangun di wolo akan memberikan “multiplier effect” dinataranya dalam bentuk penyerapan tenaga kerja, terciptanya peluang-peluang usaha baru dan lain sebagainya. Saya kira ini harapan masyarakat sehingga perlu untuk didorong, “ungkapnya.
Meski demikian, menurut Bupati LIRA yang juga putra yang lahir di kecamatan wolo ini dirinya tidak menampik masih banyaknya persoalan yang dimungkinkan dapat menjadi faktor penghambat diantaranya konflik kepemilikan lahan yang hingga saat ini masih terus bergejolak. Selain itu adanya keraguan kelompok masyarakat terhadap integritas PT. CNI untuk membangun smelter akan mewarnai rencana peletakan batu pertama yang sedianya akan digelar pada 15 juni 2019 mendatang.
“PT. CNI rencananya akan melakukan ceremonial peletakan batu pertama pada tanggal 15 Juni 2019. Meskipun demikian saya menilai PT. CNI akan banyak mendapat tantangan diantaranya penyelesaian konflik kepemilikan lahan. Belum lagi terdapat sejumlah kelompok masyarakat yang menilai bahwa wacana pembangunan smelter yang selama ini digaungkan perusahaan hanyalah trik dan dalil untuk memperoleh rekomendasi ekspor semata, “Ungkapnya.
Yuswin juga mengajak segenap elemen masyarakat untuk tetap bersama-sama mengawal terus proses pelaksanaan smelter PT. CNI. Disisi lain ia juga menyarankan PT. CNI sebaiknya melakukan upaya konsolidasi dan sosialisasi kepada masyarakat luas guna memberikan pemahaman sehingga proses pelaksanaannya dapat berjalan dengan dukungan masyarakat sepenuhnya.
“itulah sebabnya saya menyarankan sebaiknya PT. CNI melakukan konsolidasi kepada seluruh pemangku kepentingan dan mensosialisasikan kepada masyarakat setempat secara terbuka. Kalaupun ada riak ditengah-tengah masyarakat itu wajar, tugas perusahaan adalah menjawab dan memberikan pemahaman, kan ada External melalui Public Relation bisa menjelaskan itu. Selain itu Masyarakat diberi akses seluas-luasnya untuk memperoleh informasi dan mengawal proses pelaksanaannya. Supaya masyarakat kita tidak hanya sekedar mendengar wacana lalu melakukan aksi protes tanpa solusi, “harapnya.
Untuk diketahui bahwa dalam pelaksnaan pembangunan smelter PT. CNI akan dilakukan melalui tiga fase pembangunan dengan kapasitas 4×72 MVA dengan nilai total investasi mencapai USD 705juta diluar pembangunan fasilitas pelabuhan dan infrastruktur pendukung lainnya.
PT. CNI dalam rencana pembangunan smelter membutuhkan investasi yang tidak sedikit, nilainya mencapai USD 705juta. Itu hanya untuk pekerjaan fasilitas pendukung utama. Lain lagi untuk pembangunan infrastruktur pendukung lainnya termasuk pelabuhan.
” Meski butuh modal investasi besar, tapi PT. CNI tetap ingin bangun smelter, ini harus kita apresiasi, ” Tukasnya.
Kendati demikian, Yuswin tetap mengedepankan prinsip kepentingan bersama sebagai landasan dalam mewujudkan segala aspek pembangunan.
” Membangun Smelter itu penting tetapi harus diingat bahwa memastikan agar pengelolaan sumber daya mineral itu benar-benar dapat menghadirkan kemanfaatan secara luas bagi masyarakat itu sifatnya prinsip dan jauh lebih penting. Oleh karena itu kedua persoalan ini harus berjalan beriringan dalam aras komunikasi yang baik. Kita semua tentu menginginkan agar semua ini berjalan kondusif, sejuk dan penuh berkah, “tutupnya. (Edison)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.