PT Ceria Bangun Smelter di Kolaka, SEMA IAIN Kendari : Mereka Adalah Perusak Lingkungan
Senada itu. Ketua Senat Mahasiswa IAIN Kendari, Irhas Saputra mengatakan, pembangunan smelter tersebut sangat kami sesalkan, karena dikhawatirkan dapat merusak lingkungan.
” Selaku pemuda asal Wolo sangat menyangkan atas pembangunan smelter PT Ceria. Karena pembangunan tersebut akan berdampak pada perusakan lingkungan di daerah itu,” ujar Irhas kepada awak media. Selasa (18/6/2019)
Dengan itu, pemuda asal Kelurahan Wolo Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka itu, menuntut agar pembangunan smelter yang dilakukan oleh PT Ceria tak lagi diteruskan.
” Kami melarang keras membangun semelter yg akan di bangun di Kecamatan Wolo, karena mereka adalah perusak lingkungan,” jelas dia
Lebih lanjut, pria yang kerap disapa Irhas itu menguraikan, berdasarkan berbagai kajian dan pertimbangan bahkan faktor kerusakan lingkungan dipastikan akan terjadi setelah pembangunan smelter terjadi.
” Kami sudah kaji bahwa dampak yang akan terjadi yaitu rusaknya lingkungan sekitar, yang kami takutkan jangan sampai terjadi banjir bandang akibat ulah perusahan itu,” jelas dia
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.