Klikbabel.com, Jakarta - PT Timah (Persero) Tbk (TINS) tengah melakukan penjajakan atau feasibility studies (FS) untuk melakukan ekspansi tambang baru di Myanmar. Tambang ini merupakan hasil joint venture (JV) dengan perusahaan setempat yang dimiliki oleh sebuah keluarga.
"Mereka baru mulai garap timah, dan sekarang sedang cari rekan, ada perusahaan keluarga di sana, punya tambang, dan tawarkan kerja sama dengan kami. Bentuk kerja samanya nanti joint venture (JV)," ujar Direktur Keuangan PT Timah Emil Ermindra kepada media saat dijumpai dalam gelaran Investor Summit 2018, di Gedung BEI, Jakarta, Senin (27/8/2018).
Adapun, setelah eksplorasi selesai, perusahaan akan mulai membangun smelter terlebih dahulu, setelah pembentukan joint venture baru yakni di bawah PT Timah Investasi Mineral dan perusahaan setempat selesai dibentuk. "Jadi kerja sama ini ada macamnya. Untuk teknologi, marketing, smelter, itu bagian kami, sedangkan untuk IUP, keamanan, dan sebagainya itu urusan pihak sana," pungkas Emil.
Selain itu, tambang tersebut diprediksikan dapat menghasilkan produksi lebih besar daripada tambang perusahaan di Bangka yang dalam setahun memproduksi 35.500 ton timah. Sebelumnya, perusahaan juga dikabarkan sedang mengembangkan teknologi produksi timah kadar rendah (Sn 40%-60%) dengan nilai investasi mencapai US$ 56 juta setara Rp 806,40 miliar (asumsi Rp 14.400/US$). Pengembangan ini merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk mengembangkan teknologi dari yang sudah ada saat ini.
Smelter ini nantinya akan memiliki kapasitas produksi sebesar 31 ribu metrik ton per tahun. Ditargetkan smelter ini ditargetkan selesai pada 2022 mendatang. Sehingga, dengan adanya inovasi tersebut, dapat menambah kapasitas produksi logam timah perusahaan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.