Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk menyiapkan Rp11 miliar untuk membantu modal kerja usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna meningkatkan kualitas produk dan perekonomian masyarakat di wilayah operasional perusahaan itu.
"Mudah-mudahan pertengahan Desember tahun ini, kita salurkan dana modal kerja UMKM ini," kata Kepala Bidang Kemitraan PT Timah Tbk, Erwan Sudarto di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan dana bantuan modal kerja UMKM se-Babel semester II tahun 2019 sebesar Rp11 miliar ini, merupakan program sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dalam mengembangkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah operasional perusahaan.
"Saat ini kita sudah menerima 214 proposal bantuan modal kerja UMKM dan akan digulirkan dalam waktu dekat ini," ujarnya.
Menurut dia pada semester pertama, PT Timah Tbk telah menyaluran bantuan modal kerja kepada pelaku UMKM sebesar Rp6,5 miliar dan diharapkan bantuan dana ini dapat meningkatkan kualitas usaha, produk makanan serta kerajinan khas daerah ini.
"Untuk realisasi penyaluran bantuan modal kerja UMKM ini berdasarkan hasil survei, apakah pelaku usaha kecil ini layak atau tidaknya menerima bantuan ini," katanya.
Ia menambahkan dalam mendorong UMKM ini, PT Timah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel dan pihak terkait lainnya juga melakukan pembinaan dalam mengelola usaha, pemasaran dan lainnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.