Jakarta: Induk usaha PT Vale Tbk. (INCO) di Brazil menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 23 September 2019. Kedatangan mereka untuk memberikan komitmen Vale untuk berinvestasi di Indonesia dalam jangka panjang.
"Mengenai investasi, yang kita mau invest di Indonesia dan kita mau tinggal di Indonesia longterm," kata Presiden Direktur Vale Indonesia, Nicolas Kanter di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 23 September 2019.
Nico menjelaskan, investasi Vale Indonesia tetap akan berfokus pada produksi feronikel dan HPAL (High Pressure Acid Leaching Process). Tidak hanya itu, investasi Vale lainnya pembangunan smelter baru
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Smelter yang akan dibangun itu nanti semuanya akan berkisar di feronikel dan HPAL yang nantinya akan menjadi bahan baku," ujarnya.
Vale Indonesia sebelumnya berencana membangun dua smelter di Indonesia. Dua smelter itu yakni, smelter feronikel di Bahodopi, Sulawesi Tengah, dan smeleter nikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
Untuk pembangunan smelter di Bahodopi, Vale akan mengucurkan dana sebesar USD 2,1 miliar. Sebanyak USD1,8 miliar untuk pembangunan pabrik, dan USD300 juta untuk tambang.
Sementara, pembangunan smelter di Pomalaa, Vale akan mengucurkan dana sebesar USD2,5 miliar dan untuk investasi tambang sebesar USD300 juta. Untuk pembangunan smelter nikel ini, Vale juga akan menggandeng perusahaan Jepang, Sumitomo.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.