Taliwang (Suara NTB) – Kemajuan pembangunan pabrik smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di kecamatan Maluk memang terkesan berjalan di tempat. Namun, perusahaan yang mengelola blok tambang Batu Hijau ini masih optimis mampu menyelesaikannya sesuai yang ditargetkan pemerintah.
Presiden Direktur PTAMNT, Rachmad Makkasau mengatakan, operasional pabrik smelter PTAMNT oleh pemerintah pusat ditargetkan pada Januari tahun 2022 mendatang. Dan perusahaan sejauh ini tetap optimis mampu memenuhi batas waktu itu. “Targetnya pemerintah kan 2022 jalan. Itu masih jadi target kami sampai sekarang,” katanya kepada wartawan saat menghadiri puncak Harlah KSB ke-15, Selasa lalu.
Ia menjelaskan, sementara ini tahapan pelaksanaan pembangunan smelter oleh PTAMNT tetap jalan. Di bulan Januari hingga Agustus tahun ini sedang berproses penyusunan desain untuk pabrik pengelolaan hasil tambang itu. “Kita sudah tandatangan untuk melanjutkan proses desainnya ya. Dan sekarang itu masih jalan,” klaimnya.
Menurut Rachmad, untuk menyelesaikan pembangunan pabrik smelter itu pihaknya membutuhkan dukungan banyak pihak. Pemerintah dan masyarakat serta seluruh stake holder lainnya ia mengharapkan dapat mendukungnya agar bisa berjalan lancar di tingkat lapangan. “Insyaallah doakan saja biar bisa berjalan lancar semuanya. Kita harap dukungan semua pihak,” pintanya.
Sebelumnya, Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah meninggung lambatnya proses pembangunan smelter PTAMNT itu. Saat sambutannya di pucak Harlah KSB ke-15, orang nomor satu di NTB ini terang-terangan meminta kepada Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani agar mendorong PTAMNT segera menyelesaikan kewajiban pembangunan fasilitas smelter itu.
“Bu menteri di sini (KSB) ada smelter yang dibangun (PT) AMNT. Tapi sejauh ini perkembangannya belum signifikan, jadi mohon didorong perusahaan supaya bisa diselesaikan,” harap gubernur. (bug)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.