PTBA-Antam Bangun Pembangkit Listrik Senilai Rp 4,9 T
Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan bekerjasama dengan saudara se-holdingnya PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Keduanya akan membentuk perusahaan patungan atau joint venture.
Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin menjelaskan, pihaknya akan bekerjasama dengan Antam guna membangun Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Pembangkit listrik itu memenuhi kebutuhan listrik pabrik pemurnian (smelter) di lokasi tersebut.
"PLTD tuh penting, karena kebutuhan listrik smelter tidak bisa cuma PLTU. Karena suatu saat tertentu dia perlu daya yang tinggi, untuk bisa menjalankan smelter itu. Itu tidak semua bisa PLTU, jadi perlu backup PLTD," terangnya di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (11/3/2019).
Untuk PLTD rencananya akan dibangun dengan kapasitas 3x17 MW, sementara PLTU 3x60 MW. Total nilai investasinya diperkirakan mencapai US$ 350 juta atau setara Rp 4,9 triliun (kurs Rp 14.000).
PTBA akan menguasai kepemilikan saham 75% dalam joint venture tersebut. Sisanya akan dimiliki oleh Antam.
"Ini kita lagi feasibility study, kita harapkan secepatnya, karena kan juga mereka butuh cepat," tambahnya.
Arviyan menambahkan, target beroperasinya kedua pembangkit listrik itu di pertengahan 2023. Sehingga sudah bisa memasok kebutuhan listrik smelter milik Antam tersebut.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.