a a a a a
News Update Pabrik Smelter di Kalsel Berhenti Beroperasi
News

Pabrik Smelter di Kalsel Berhenti Beroperasi

Pabrik Smelter di Kalsel Berhenti Beroperasi
PABRIK pengolahan dan pemurnian hasil tambang (smelter) senilai US$70 juta atau sekitar Rp2,2 triliun milik perusahaan tambang bijih besi PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) di Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, terpaksa berhenti beroperasi.

“Pabrik smelter tersebut kini berhenti produksi karena perusahaan tidak melakukan penambangan bahan baku berupa bijih besi sejak November 2017,” kata Manajer Operasional PT SILO, Henry Yulianto, seperti dikutip Antara, kamis (1/2). Dikatakan, sejak November SILO tidak melakukan penambangan karena masih menunggu izin perpanjangan izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH) dari Pemprov Kalimantan Selatan. Akibat terhentinya operasional tersebut, manajemen SILO terpaksa merumahkan sekitar 500 karyawan. Meski demikian, hak-hak karyawan tetap diterima utuh.

Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Setda Kotabaru, H Hasbi M Thawab, saat rapat koordinasi di DPRD menjelaskan bahwa di lokasi PT SELO di Sebuku kini sudah tidak ada aktivitas lagi. “Kami menyayangkan, pabrik smelter yang sudah dibangun dengan begitu kukuh dan dibangun dengan biaya yang sangat besar kini menganggur,” ucapnya. Padahal, seandainya deposit bijih besi di Kotabaru habis, perusahaan bisa mendatangkan bahan baku dari luar karena pabriknya sudah dibangun di Pulau Sebuku.
Hasbi meminta semua pihak untuk bisa bersama-sama membantu mengatasi masalah yang tengah dihadapi SILO terkait dengan perpanjangan izin IPPKH. “Terkait IPPKH saya tahu sedikit,” kata mantan Kepala Dinas Kehutanan Kotabaru tersebut.

Henry menambahkan pihaknya banyak menerima tawaran pemilik modal untuk me­nambah investasi di Kotabaru. Namun, keinginan investor-investor tersebut belum dapat dilayani karena SILO sendiri masih menghadapi persoalan-persoalan yang belum terselesaikan.
Ia berharap Pemkab Kotabaru dan Pemprov Kalsel dapat mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo mempermudah masuknya investasi di daerah. (E-1)

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT