Pacu Pembangunan Smelter, Cerindo Teken Kontrak Pasokan Listrik PLN
Bisnis.com, JAKARTA – PT Ceria Nugraha Indotama (Cerindo) meneken kontrak jual beli listrik dengan PT PLN (Persero) untuk memasok kebutuhan listrik smelter nikel di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Direktur Cerindo Derian Sakmiwata mengatakan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara Cerindo dan PLN, merupakan satu langkah besar dalam mempercepat target pembangunan smelter.
"Ini merupakan progres dan capaian besar bagi kami dalam membangun smelter. Kami tentu sangat mengapresiasi kerja sama ini. Sesuai dengan komitmen kami untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional, kini kami bisa fokus mengejar target pembangunan smelter kami yang kini sedang berjalan," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Rabu (25/7/2018).
Menurutnya, pembangunan smelter milik Cerindo berlangsung dalam tiga tahap, yaitu pertama pembangunan dua line, tahap kedua juga dua line, dan tahap ketiga empat line.
Cerindo yang baru beroperasi pada akhir 2017, dengan wilayah izin usaha pertambangan (IUP) seluas 6.785 hektare, sudah menyerap tenaga kerja sekitar 900 orang yang 70 persennya merupakan tenaga kerja setempat.
“Dengan adanya jaminan listrik ini, kami berkeyakinan industri smelter kami akan cepat beroperasi sesuai target yang direncanakan,” ujarnya.
PLN sendiri berkomitmen penuh menjamin pasokan listrik bagi kebutuhan industri dan bisnis di Sulawesi, terutama pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) yang tersebar di Sulawesi Tenggara.
"Smelter ini memerlukan pasokan listrik dalam jumlah besar dan andal. Karena itu, kami mengucapkan selamat kepada pelanggan-pelanggan industri yang melaksanakan penanda tanganan MoU, SPJBTL dan Energize pada hari ini," kata Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN Syamsul Huda dalam acara 'Welcome to Celebes (Celebrate of Energize Sulawesi), Senin (23/7/2018).
Untuk menunjang hal itu, kata Huda, PLN telah menambah daya listrik 739 MW dari pembangkit yang beroperasi melalui program pembangunan pembangkit 35.000 MW untuk pemenuhan listrik.
Penambahan ini didukung oleh tambahan 1.460 MVA gardu induk dan 815 kms transmisi yang memperkuat sistem kelistrikan.
Pihak PLN menyebut angka ini akan terus bertambah dalam 10 tahun ke depan. Penambahan ini sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018-2027, PLN akan membangun total 4.848. MW, transmisi 8.269 kms, Gardu Induk 7.103 MWA untuk Sulawesi.
"Dengan progres pembangunan yang baik ini menjadikan Sulawesi memiliki cadangan daya yang sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan investasi di sektor industri termasuk industri smelter," kata Huda.
Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar Bambang Yusuf mengatakan Cerindo merupakan pelanggan premium platinum PLN terbesar di Indonesia bagian timur dengan total daya 350 juta VA yang disuplai dari tegangan tinggi 150.000 volt.
Realisasi daya ini akan berlangsung dalam tiga tahapan. Untuk tahap awal yang direalisasikan 118 juta VA yang akan dimulai pada Januari 2020. Tahap kedua pada Juni 2020 sebesar 100 juta VA, dan tahap ketiga pada Juni 2021 sebesar 150 juta VA.
Menurut Bambang, pelanggan premium platinum seperti Cerindo ini akan menjadi prioritas yang mendapat jaminan kontinuitas pasokan listrik tanpa padam dan akan mendapat kompensasi apabila mengalami pemadaman diluar rencana.
“PLN berkomitmen penuh untuk mendukung industri skala nasional yang dibangun oleh Cerindo demi menunjang pertumbuhan ekonomi di daerah dan nasional,” kata Bambang.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.