Pembangunan 36 Proyek Strategis Nasional Baru Pakai KPBU
Jakarta, CNN Indonesia --Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan 36 proyek yang bakal masuk dalam daftar baru Proyek Strategis Nasional (PSN) 2020-2024 dibiayai dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Nilai dari 36 proyek itu sebesar Rp317,05 triliun.
Airlangga menjabarkan pendanaan untuk 35 proyek sudah dipastikan menggunakan skema KPBU. Sementara, satu proyek lagi belum diputuskan namun berpotensi besar menggunakan skema KPBU.
"KPBU ini kerja sama pemerintah dengan swasta. Ini ada 35 proyek," kata Airlangga dalam video conference, Kamis malam (18/6).
Kemudian, ada 24 proyek yang merupakan penugasan pemerintah langsung kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Di tambah dengan tujuh proyek yang statusnya juga akan dibiayai oleh BUMN. Nilai proyek yang pendanaannya berasal dari perusahaan pelat merah tercatat sebesar Rp863,2 triliun.
Selanjutnya, ada 15 proyek yang dibiayai oleh pihak swasta dan satu proyek dengan skema Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Total nilai untuk 16 proyek ini sebesar Rp885,8 triliun.
"Proyek secara keseluruhannya bermacam-macam ada jalan dan jembatan, bandara, air bersih, dan kereta," tutur Airlangga.
Bila dirinci, proyek PSN ini terdiri dari 15 proyek jalan dan jembatan dengan nilai Rp135,1 triliun, lima proyek bandara senilai Rp5,66 triliun, 13 proyek bendungan dan irigasi senilai Rp21,8 triliun, satu proyek tanggul laut senilai Rp5,6 triliun, dan tiga proyek smelter senilai Rp227,2 triliun. Lihat juga: Corona, Erick Thohir Pastikan Proyek Kereta Cepat Tetap Jalan
Kemudian, lima proyek pelabuhan dengan nilai Rp1,88 triliun, enam proyek kereta senilai Rp180,4 triliun, 14 proyek di sektor energi senilai Rp430,3 triliun, enam proyek air bersih dan sanitasi senilai Rp76,6 triliun, dan satu program pengembangan superhub.
Selanjutnya, lima proyek kawasan industri senilai Rp326 triliun, 12 proyek kawasan perbatasan degan nilai sekitar Rp2 triliun, satu proyek pengelolaan sampah senilai Rp580 miliar, tiga proyek teknologi Rp7,82 triliun, dan satu program penyediaan pangan.
"Sejak 2018 sampai April 2020 telah diterima usulan PSN sebanyak 245 proyek. Dari jumlah tersebut 91 proyek direkomendasikan sebagai PSN baru periode 2020-2024 senilai Rp1.422 triliun," jelas Airlangga.
Sementara, 156 proyek tidak direkomendasikan masuk dalam daftar PSN 2020-2024. Hal ini karena ratusan proyek itu tak mendapatkan dukungan dari kementerian teknis, dokumen persyaratan belum lengkap, dan tidak memenuhi kriteria PSN.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.