Pembangunan Smelter Freeport dan Amman Sesuai Rencana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan perkembangan pembangunan fasilitas pemurnian logal mineral atau smelter sejumlah perusahaan masih berjalan sesuai rencana.
Adapun smelter yang dimaksud adalah milik PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara.
Bahkan, pencapaian proyek smelter pengolahan konsentrat tembaga kedua perusahaan tadi melampaui target evaluasi enam bulanan yang berlangsung Juli 2019.
Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM Yunus Saefulhak mengungkapkan progres pembangunan smelter Freeport kini mencapai 3,21%.
Pencapaian tersebut lebih tinggi dari rencana enam bulanan yang ditargetkan sebesar 2,76%.
"Artinya, kemajuan fisik yang dicapai lebih tinggi atau 116%. Itu merupakan hasil verifikasi terkini yang dilakukan oleh surveyor," kata dia kepada KONTAN, Minggu (6/10).
Sejatinya, progres proyek smelter Freeport pada evaluasi Februari 2019 sudah mencapai 3,86%.
Namun lantaran ada penambahan investasi dari US$ 2,59 miliar menjadi US$ 2,8 miliar, serta ada perubahan teknologi dari Mitsubishi menjadi Outotex, maka penghitungan terhadap progres pembangunan smelter pun disesuaikan.
"Jadi progres yang sekarang sudah ada penyesuaian dengan perubahan tersebut," ujar Yunus.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.