Pembangunan Smelter Kalbar Dipantau Kementerian ESDM
JAKARTA - Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM memonitoring pembangunan fasilitas pemurnian yang di bangun di dalam negeri. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga iklim investasi.
"Berharap usaha di bidang ini terus berkembang dan akan terus memunculkan investasi fasilitas pemurnian hingga ke sektor hilir dengan tetap memperhatikan lingkungan, kesejahteraan masyarakat dan keselamatan pertambangan yang baik," kata Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Susigit di Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Hal ini dikatakan Bambang saat mengunjungi pabrik PT Well Harvest Winning Alumina Refinery beberapa waktu lalu. Kunjungan tersebut juga dilakukan ke beberapa perusahaan pertambangan lainnya untuk melihat fasilitas pengolahan dan pemurnian di provinsi Kalimantan Barat yaitu PT Well Harvest Winning, PT Indonesia Chemical Alumina dan PT Dinamika Sejahtera Mandiri. Program ini dilakukan secara rutin oleh Ditjen Minerba dalam rangka
"Pemerintah sangat mendukung investasi yang dilakukan oleh ketiga perusahaan untuk merealisasikan kegiatan peningkatan nilai tambah mineral seperti pembangunan fasilitas pemurnian yang didirikan oleh PT Well Harvest Winning ini," ujar Bambang.
Pihaknya juga mengapresiasi keseriusan WHW dalam melakukan kegiatan usahanya mengolah bauksit menjadi alumina (Smelter Grade Alumina).
PT WHW sendiri memiliki kapasitas produksi 1 juta ton alumina per tahun yang diekspor ke beberapa negara tujuan, di antaranya Tiongkok, India, Timur Tengah serta Malaysia.
Sementara itu, Direktur PT WHW Stevi Thomas menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas kedatangan tim dari Dirjen Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM.
“Kunjungan ke PT. WHW merupakan sebuah kehormatan bagi kami sekaligus bentuk perhatian dari pemerintah terhadap keberadaan perusahaan pertambangan yang berorientasi ekspor," kata Stevi.
Dikatakan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk menaati setiap aturan yang ditetapkan pemerintah di sektor pertambangan. “Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mentaati peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah di sektor pertambangan agar dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi perekonomian nasional dan daerah," kata Stevi.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.