Jakarta, EnergiToday-- Pemerintah berupaya merampungkan pembentukan induk usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Nantinya akan ada holding BUMN untuk sektor keuangan, energi, pertambangan, pangan, perumahan, dan kontruksi jalan tol.
VP Corporate Communication Pertamina sekaligus Ketua Tim Gugus Komunikasi Holding BUMN, Wianda Pusponegoro, menuturkan dari keenam holding tersebut, sektor pertambangan terlihat paling siap dalam hal konsolidasi di dalamya.
Holding BUMN Pertambangan terdiri dari PT Timah (Persero), PT Bukit Asam (Persero), PT Aneka Tambang (Persero), dan PT Inalum (Persero). Keempat perusahaan BUMN ini menunjukan konsolidasi yang kuat didalam pembentukan holding BUMN Pertambangan.
"Sektor pertambang terlihat lebih siap. Sisi konten mereka sudah maping, padahal mereka empat BUMN loh. Sosialisasi juga sudah dilakukan pada pkerja internal, ini menunjukan stakeholde utama siap. Saya berharap sosialisasi internal di sektor holding lainnya dapat meniru langkah holding BUMN Pertambangan ini," ujar Wianda, Kamis (3/11). Wianda mengaku ada keterlambatan dalam proses holding BUMN di sektor lainnya. Untuk itu dia berharap seluruh holding bisa terbentuk hari ini. (fd/ic/jn/pc)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.