Pemerintah Belum Setujui Medco Akuisisi Saham Newmont
Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) telah melakukan akuisisi terhadap kepemilikan PT Newmont Nusa Tenggara senilai USD2,6 miliar. Namun, pengalihan pemegang saham ini belum dilaporkan secara resmi kepada pemerintah.
Menurut Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono, pergantian pemegang saham ini belum dilaporkan secara resmi kepada pemerintah. Hanya saja, Medco telah memberitahukan pengalihan saham ini secara nonformal.
"Belum disampaikan kepada perintah secara formal tetapi mereka sudah memberitahukan," jelas Bambang saat ditemui di Kantor Pusat Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/7/2016).
Menurut Bambang, pengalihan saham Newmont belum dapat secara sah dilakukan. Sebab, perlu menunggu izin dari pemerintah. "Mereka harus mendapatkan persetujuan pemerintah kemudian baru sah sebagai pegang saham baru," tutupnya.
Seperti diketahui, pada 14 Juli lalu, Komisaris Utama Medco M. Lutfi bertemu dengan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution. Lutfi didampingi oleh pendiri PT Medco Energy International Arifin Panigoro. Dalam pertemuan yang berlangsung hingga malam ini, terdapat beberapa pembahasan internal yang dilakukan. Terutama adalah persoalan akuisisi Newmont.
"Jadi kita lapor, lapor ada beberapa hal terutama masalah dari pada akuisisi Newmont dan kegiatan-kegiatan usaha. Jadi dalam akuisisi Newmont itu ada yang penting, jadi ada beberapa yang kita laporkan," jelas Lutfi saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis, 14 Juli lalu.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.