Pemerintah dan Pelaku Usaha Wajib Optimalkan Pasar Asean
Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi perdagangan dalam dan luar negeri yang sama-sama sulit membuat pemerintah dan pelaku usaha di Tanah Air mesti mengoptimalkan peluang serta strategi yang tersisa.
Menurut Ketua Komite Tetap Bidang Ekspor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Handito Joewono, hal tersebut dapat dilakukan dengan mengoptimalkan ekspor produk-produk keperluan sehari-hari ke sejumlah negara di kawasan Asean.
"Terutama, untuk produk-produk pangan yang terjamin ketersediaannya," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (11/8/2020).
Sejumlah negara di Asean seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina dinilai menjadi target ekspor produk-produk pangan yang paling memungkinkan. Permintaan terhadap produk bahan pangan dari sejumlah negara tersebut dikatakan cukup tinggi.
Adapun, salah satu strategi yang bisa diterapkan untuk mengoptimalkan ekspor ke sejumlah negara tersebut, salah satunya adalah dengan menjual produk-produk lokal dengan harga promosi.
Sementara untuk memperbaiki performa sektor perdagangan dalam negeri, Handito menilai tidak ada hal lain yang bisa dilakukan kecuali pengelontoran stimulus kepada masyarakat dan pelaku usaha agar perputaran uang di dalam negeri dapat terjaga.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mengatakan pelaku usaha Tanah Air saat ini mesti memilih jenis barang yang tidak dimiliki dan dibutuhkan oleh negara lain.
Komoditas tersebut, a.l. minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), kopi, coklat, lada, produk turunan kelapa, ikan tuna, lobster, timah, nikel, copper plate, batu bara, dan furnitur kayu.
"Barang-barang tersebut bisa di ekspor ke negara-negara yang tidak ada hambatan tarif maupun nontarif," ujarnya kepada Bisnis.com.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.