Penggunaan Air Danau Toba untuk Pasokan Listrik PLTU Siguragura
MEDAN - Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Siguragura menggunakan sumber air dari Danau Toba untuk membangkitkan listrik. Hal ini dilakukan untuk memenuhi pasokan listrik PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau dikenal Inalum.
Penggunaan air di Danau Toba ini untuk menghasilkan listrik yang dibutuhkan Inalum dalam memproduksi aluminium untuk kebutuhan dalam negeri. Pasokan listrik yang dibutuhkan sebesar 425 MW (megawatt).
"Jadi kita punya empat generator, yang satu generator dapat menghasilkan 73 megawatt daya listrik. Jadi total keseluruhan sebesar 425 megawatt untuk memenuhi Kuala Tanjung dengan 63 tungku di pabrik smelter kita," ujar Kepala Departemen Operasi dan Sipil Inalum, Antony Omri Sigalingging di Medan, Rabu (6/12/2017).
Dalam prosesnya, PLTU Siguragura yang dimiliki Inalum untuk sebisa mungkin mengatur pasokan listik agar seimbang dan tidak terjadi kekurangan listrik saat pabrik smelter Inalum memproduksi aluminium. Maklum saja, Inalum setiap tahunnya mampu menghasilkan 260 ribu ton aluminium cair.
"Secara maksimal kita adakan dan terus kita pasok dengan menggunakan real stasion yang kita miliki. Lalu kita interkoneksi dan mengambil energi dari Danau Toba. Kehadiran sumber daya ini kita manfaatkan secara baik," katanya.
Dalam hal ini, PLTA Siguragura juga dibantu Perusahaan Listrik Negara (PLN), sebagai bagian dalam sinergi perusahaan berpelat merah. "Pembangkit listirk tanah air untuk kebutuhan smelter di Kuala Tanjung, kita interkoneksi dengan PLN dan saling membantu, karena sinergi BUMN," katanya.
Seperti diketahui, PLTU Siguragura terletak di Simorea, Sumatera Utara, dan berfungsi sebagai sumber air yang stabil untuk stasiun pembangkit listrik Siguragura. Air yang ditampung di bendungan ini dipergunakan di stasiun pembangkit listrik Siguragura (Siguragura Power Station) yang berada 200 m di dalam perut bumi. Tipe bendungan ini adalah beton massa dengan ketinggian 47 meter, sehingga memiliki pasokan listrik yang cukup untuk Inalum.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.