HILIRISASI industri yang saat ini digencarkan pemerintah dinilai sebagai strategi yang tepat untuk menciptakan nilai keekonomian di masyarakat.
"Untuk itu, kami mendukung hilirisasi industri ini karena penting bagi ekonomi dalam negeri kita," ujar Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia kepada Media Indonesia di sela-sela jumpa pers di Hipmi Center, Jakarta, Jumat (24/3).
Sebelumnya, saat memimpin rapat kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (22/3), Presiden Jokowi meminta pengembangan industri hilirisasi mineral dan batu bara digenjot dan terintegrasi dengan pengembangan kawasan ekonomi khusus.
Pengembangan hilirisasi juga harus didukung penyiapan tenaga terampil melalui pendidikan keterampilan dan vokasi yang masif.
Bahlil melanjutkan pentingnya hilirisasi industri karena barang ekspor Indonesia sampai saat ini kebanyakan masih bahan baku.
Pengembangan hilirisasi nantinya bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan nilai tambah.
"Kami menilai hilirisasi adalah bentuk keberpihakan pemerintah pada produk dalam negeri," ujar Bahlil.
Bagi sektor industri kecil menengah dan UMKM, hilirisasi industri pun bisa mendorong untuk memperluas pangsa pasar mereka.
Hal itu disebabkan selama ini ada hal yang tidak sehat terkait dengan kebijakan dan struktur industri di Indonesia.
Itu, misalnya, ditunjukkan dari sulitnya usaha level menengah masuk pada jajaran usaha berukuran besar.
Bahkan, ia mencontohkan, dari puluhan juta usaha kecil yang ada, rata-rata dari mereka hanya bisa berkembang menjadi usaha menengah.
Di sisi lain, meski setiap tahunnya pelaku UMKM terus bertambah, dari sisi aset dan kapasitas usaha tidak meningkat signifikan.
Sementara itu, usaha-usaha konglomerasi kian menggurita dan mengalami pertumbuhan aset yang spektakuler.
"Adanya disparitas persaingan ini membuat UMKM sulit berkompetisi dengan perusahaan besar. Harus ada upaya agar UMKM bisa naik dan sejajar dengan usaha besar. Hilirisasi industri adalah sebuah solusi memangkas disparitas tersebut," tandasnya.
Senada dengan dia, Ketua Indonesian Mining Institute Irwandy Arif menilai hilirisasi industri memberikan sangat banyak manfaat di dalam negeri.
Ia mencontohkan hilirisasi pada produk pertambangan, yakni melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di dalam negeri, dinilai bakal memberikan nilai tambah yang lebih besar karena langsung mengelola sumber daya alam mineral tersebut.
Masih terkait dengan pengembangan industri hilir, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meresmikan peluncuran kapal MV Iriana yang merupakan kapal angkutan semen curah.
Itu merupakan kapal dengan teknologi electric propulsion pertama dibangun di Indonesia oleh PT Sumber Marine Shipyard.
Airlangga mengatakan teknologi tersebut sama dengan yang digunakan Jepang sebagai negara pertama yang menerapkannya.
"Teknologi di Jepang dilakukan dengan 'saving' energi sekitar 10%, tapi di sini bisa 20%," kata dia di Riau, Sabtu (25/3).
Menurut Menperin, pembangunan kapal tersebut sejalan dengan langkah pemerintah yang menempatkan sektor maritim sebagai salah satu program prioritas dalam pembangunan nasional, termasuk juga di dalamnya pengembangan industri galangan kapal. (Ant/E-3) - See more at: http://mediaindonesia.com/news/read/98297/penghiliran-ciptakan-nilai-tambah/2017-03-27#sthash.KtTIjteL.dpuf
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.