Perekonomian Warga Sekitar Smelter VDNI Terus Meningkat
Suara.com - Rencana hadirnya 500 TKA China yang akan bekerja di PT VDNI dan PT OSS di Konawe terus mendapat beragam reaksi dari berbagai pihak. Menanggapi hal tersebut, Karang Taruna di sekitar Kawasan Industri Morosi angkat bicara.
Mereka meminta semua pihak untuk tidak terburu-buru menilai sesuatu hanya dari informasi yang belum pasti kebenarannya.
“Kami selaku pemuda yang ada di lingkar pabrik smelter ini mohon untuk menilai sesuatu hanya dari hal-hal yang beritanya belum tentu benar karena kami khususnya di Morosi ini benar-benar merasakan dampak positif dari kehadiran TKA ini,” ujar Dedi, Ketua Karang Taruna Desa Paku, Kecamatan Morosi, Senin (22/6/2020).
Dedi merasa heran dengan pihak yang sekarang mempermasalahkan kehadiran TKA di wilayah tersebut, karena menurutnya penggunaan TKA sudah dilakukan oleh VDNI dan OSS sejak awal masa pembangunan pabrik smelter beberapa tahun lalu.
“Dari awal perusahaan sudah menggunakan TKA sejak pembangunan smelter, tapi juga dibuktikan dengan pada masa pembangunan mereka hadir dan setelah itu mereka dipulangkan. Saya pribadi ikut mengawal hal tersebut, dan memang dibuktikan,” tegasnya.
Baca Juga: Konstruksi Agustus, Freeport Indonesia Genjot Pembangunan Smelter di Gresik
Jika yang dipermasalahkan adalah terkait kondisi pandemi Covid-19, Dedi merasa hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan karena pemerintah sudah sudah menegaskan akan menggunakan protokol kesehatan yang ketat ketika TKA asal China tersebut nantinya datang. Ia bahkan mendukung rencana kedatangan TKA tersebut.
“Berdasarkan pengumuman pemerintah, mereka juga mengikuti protokol Covid-19. Pihak perusahaan juga sudah menjelaskan bahwa TKA yang hadir ini adalah tenaga kerja yang akan mempercepat pembangunan dari pabrik smelter. Jadi tidak ada salahnya, bahkan kami mendukung,” tambahnya.
Ia menyadari, kehadiran VDNI dan OSS di Kawasan Industri Morosi telah memberikan dampak yang sangat positif bagi masyarakat di sekitar kawasan tersebut.
Sehingga, ia selaku pemuda di Kecamatan Morosi ini sangat mendukung program investasi tersebut agar dapat berjalan dengan cepat sehingga nantinya ketika pabrik sudah berdiri, serapan tenaga kerja juga akan semakin besar.
“Yang jelas manfaat dan dampak positif terhadap kami selaku masyarakat yang ada di lingkar pabrik ini, kami merasa sangat terbantukan terutama mengenai peningkatan ekonomi kami dan juga menurunnya angka pengangguran di daerah kami,” ujar Dedi.
Dedi menjelaskan, sejak hadirnya VDNI dan OSS begitu banyak dampak positif yang dirasakan masyarakat di sekitar pabrik. Contohnya adalah meningkatnya pendapatan warga, pemberdayaan masyarakat yang bukan hanya terkait penyerapan tenaga kerja, tapi juga makin berkembangnya UKM di sekitar pabrik tersebut.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.