Perketat sebaran corona, Freeport Indonesia sebut operasional tambang jalan terus
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang mineral PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan operasional tambangnya di Grasberg, Papua masih berjalan normal di tengah pandemi corona. Namun, perusahaan ini tetap memperhatikan aspek keamanan dan kesehatan secara serius.
Vice President Corporate Communication PTFI Riza Pratama meski operasional tambang masih berlangsung normal, pihaknya melakukan pembatasan perjalanan ke area kerja PTFI demi melindungi karyawan dan komunitas dari penyebaran virus Covid-19.
Hal ini wajar dilakukan karena dampak terbesar Corona berpotensi dirasakan oleh karyawan, keluarga karyawan, hingga komunitas-komunitas masyarakat di sekitar area operasi PTFI. "Prioritas kami adalah karyawan, keluarga, dan komunitas sekitar," kata Riza, hari ini (26/3).
Beberapa langkah mitigasi pun dilakukan oleh PTFI agar terhindar dari bahaya Corona. Misalnya, mengimbau dan mengarahkan karyawan dan komunitas sekitar agar menghindari tempat-tempat ramai, membatasi pertemuan langsung, pemeriksaan ketat di terminal dan bandara, meningkatkan kebersihan dengan penyemprotan disinfektan, sampai mengimbau karyawan untuk tidak bekerja jika merasa sakit.
"Aktivitas tambang dan produksi masih berjalan dengan memperhatikan hal-hal kesehatan dan keselamatan," kata dia.
Tak ketinggalan, PTFI juga giat berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten dan Provinsi Papua serta Pemerintah Pusat terkait mitigasi pencegahan corona. Upaya pencegahan penyebaran virus juga dilakukan PTFI dengan kerjasama dengan Mind ID selaku holding perusahaan tambang nasional.
Sekadar catatan, PTFI sebenarnya belum bisa melakukan produksi secara maksimal seiring transisi tambang terbuka menuju tambang bawah tanah.
Dalam berita sebelumnya, Direktur Utama PTFI Tony Wenas menyebut, produksi bijih tembaga perusahaan ini turun drastis di tahun 2019-2020. Besaran penurunan tersebut bisa mencapai sekitar 50% dari kapasitas produksi normal PTFI yang berada di kisaran 300.000 ton bijih per hari.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.