Permintaan Ekspor Batu Bara Turun, Indonesia Jajaki Pasar Baru
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis target produksi batu bara pada 2020 akan terpenuhi, meskipun ada pandemi virus corona. Indonesia menargetkan produksi 550 juta ton batu bara.
“Tujuh bulan ke depan, rasa-rasanya, target 550 ini bisa kita capai regardless ada kondisi Covid-19 dan sebagainya, karena sampai Mei kita sudah bisa memenuhi target 42 persen dari yang ditetapkan pada 2020,” terang Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Kementerian ESDM Sudjatmiko dalam diskusi, Selasa (30/6) siang.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Kementerian ESDM , Sudjatmiko, dalam diskusi virtual, Selasa (30/6) siang. (Tangkapan layar)
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Kementerian ESDM , Sudjatmiko, dalam diskusi virtual, Selasa (30/6) siang. (Tangkapan layar)
Sementara itu, realisasi Domestic Market Obligation (DMO) batu bara baru mencapai 28 persen per akhir Mei dari total 155 juta ton, ujar Sudjatmiko. Itu, katanya, karena berkurangnya aktivitas ekonomi dan perkantoran selama PSBB. Meski begitu, menurutnya, ada ceruk baru permintaan dari tempat lain.
“Contohnya yang sudah melapor kepada kita, dan juga menawarkan kepada pemasok, adalah kawasan smelter di Weda Bay di Halmahera Tengah,” tambah Sudjatmiko.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.