Perundingan Pemerintah dengan Freeport Bahas Divestasi hingga Smelter
JAKARTA - CEO Freeport McMoran Richard Adkerson kembali datang ke Indonesia. Orang nomor satu di Freeport menyambangi kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kamis (4/5/2017) sore guna memulai perundingan dengan Pemerintah Indonesia terkait kelanjutan izin operasi dari PT Freeport Indonesia (PTFI)
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Teguh Pamudji mengatakan, ada empat substansi yang akan dibahas dengan PTFI. Yang pertama adalah terkait stabilitas investasi.
"Stabilitas investasi ini terkait fiskal khususnya perpajakan baik pusat maupun daerah," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (4/5/2017)
Lalu, kedua adalah terkait divestasi, yang ketiga adalah terkait kelangsungan operasi setelah 2021, dan yang terakhir mengenai pembangunan smelter.
Nantinya, lanjut Teguh, keempat hal tersebut yang akan menjadi pembahasan dalam perundingan pemerintah dengan PTFI. Keempat hal tersebut juga harus dilaksanakan dalam satu paket.
"Keempat substansi pembahasan ini harus dilaksanakan satu paket, ini yang menjadi bekal kami berdasarkan arahan dari Pak Menteri," jelas Teguh.
Sebagai informasi, pertemuan pertama tim perundingan yang mempertemukan antara pihak Pemerintah Indonesia dan PT Freeport Indonesia dimulai pukul 16.30 WIB. Pertemuan tersebut dibuka oleh Menteri dan Wakil Menteri ESDM.
Nantinya, pertemuan antara PTFI dan pemerintah akan dilaksanakan setiap Selasa.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.