Jakarta - Untuk melakukan pemerataan ekonomi di luar Jawa, pemerintah menargetkan bisa membangun 14 kawasan industri baru, salah satunya yang berada di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian, Imam Haryono, mengatakan dari luas kawasan 5.500 hektar, sebanyak 500 hektar di fase pertama digunakan sebagai lokasi pembangunan smelter atau pabrik pemurnian nikel yang saat ini masih dalam tahap konstruksi.
"Jadi di Konawe ada kawasan yang khusus untuk industri feronikel. Yang punya PT Virtue Dragon Nickel Industry bangun smelter dua tahap. Pertama bangun 15 tungku kapasitas 600.000 dengan investasi US$ 1 miliar dan butuh lahan 500 hektar," kata Imam ditemui di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Kamis (6/7/2017).
Selain smelter, perusahaan asal China tersebut sudah membangun pembangkit listrik 569 MW di lokasi tersebut. Smelter tahap pertama tersebut bisa menghasilkan 600.000 ton NPG (Nickel Pig Iron), dengan kadar nikel 10-12%.
"Power plant butuh 569 MW dan saat ini sudah comissioning. Targetnya 15 tungku (smelter) tahun ini sudah bisa produksi semua. Nah ini sekarang secara simultan sudah masuk tahap dua dengan investasi US$ 2 miliar sampai US$ 2,5 milyar," ujar Imam.
Untuk smelter fase kedua, akan dibutuhkan lahan seluas 700 hektar dengan kapasitas produksi lebih besar yakni mencapai 2 juta ton untuk produk turunan nikel stainless steel.
"Tahap pertama akan menyerap tenaga kerja 2.200 orang, itu tenaga kerja asing 1.000 orang, tenaga kerja lokal 1.200 orang. Tahap kedua di tahun ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja 6.500 orang, asing untuk konstruksi 1.500 orang, dan tenaga kerja lokal 4.000 orang. Ini (smelter) harus jalan, sementara kawasan industri harus dibangun. Nah Virtue Dragon Nickel sebagai anchor tenant di kawasan industri," terangnya.
Seperti diketahui, Kawasan Industri Konawe merupakan salah satu dari 14 kawasan industri baru yang dibangun di luar Pulau Jawa. Pembangunan 14 kawasan industri ini ditargetkan bisa membuka lapangan kerja baru bagi 1.024.339 tenaga kerja.
Sebanyak 7 kawasan industri di kawasan barat dan 7 di kawasan Indonesia timur. Diharapkan dengan terbangunnya 14 kawasan industri nanti dapat meningkatkan aktivitas ekonomi di masing-masing daerah.
Kawasan Industri Konawe tersebut untuk industri feronikel, serta diperkirakan akan membutuhkan tenaga kerja sebanyak 18.200 tenaga kerja. (idr/dna)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.