Perusahaan Tambang Emas Harus Bangun Smelter di NTB
Mataram, GATRAnews - Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH M. Zainul Majdi berharap PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) tetap memprioritaskan pembangunan pabrik pengolahan mineral (smelter) di Kabupaten Sumbawa Barat, bukan tawar menawar di tempat lain.
“Harus tetap membangun smelter di Sumbawa Barat,” kata Zainul Majdi di Mataram, Rabu (14/12). Dikatakan Gubernur, jika suatu saat kawasan Dodo Rinti sebagai lokasi tambang baru sudah dibuka oleh PT AMNT maka bahan dari tambang Dodo Rinti bisa langsung diolah di smelter di daerah itu. “Jadi kalau kawasan Elang, Dodo Rinti sudah buka, bisa dikelola langsung di tempat itu atau bisa dimungkinkan pertambangan di luar NTB bisa mengolah konsentratnya di Sumbawa Barat,” demikian Gubernur.
Dia menjelaskan, dengan pembangunan komplek industri seperti smelter di lokasi tambang, tentu akan membantu pemerintah daerah, terutama dalam penyerapan tenaga kerja. Karena itu, pihaknya tidak henti-hentinya mendesak PT Nemont Nusa Tenggara yang kini telah berganti nama menjadi PT AMNT semenjak diakuisisi PT Medco Energi International Tbk (MEDC) untuk membangun smelter di Sumbawa Barat.
“Kita harapkan itu bisa terwujud dan komunikasi antara pemerintah daerah dan pusat tidak pernah terputus agar operasional PT AMNT bisa berjalan maksimal,” tandasnya.
Pada bagian lain, Wakil Ketua DPRD NTB Mori Hanafi mendukung PT AMNT membangun smelter di Sumbawa Barat karena dengan keberadaan smelter di lokasi tambang akan berdampak positif bagi daerah, terutama dalam membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
“Kita mendukung kalau itu dibangun. Kalau bisa disegerakan, karena dengan kenaikan nilai tentu akan bertambah setiap tahunnya mengingat tergantung nilai dolar. Dulu saja Rp7 triliun, mungkin sekarang bisa sampai Rp9 triliun,” katanya.
Ia berharap pemerintah provinsi terus mendorong PT AMNT membangun smelter di Sumbawa Barat sehingga rencana tersebut bisa terwujud.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.