Pimpinan DPR Panggil Komisi VII Minta Penjelasan soal CSR
Jakarta -Pimpinan DPR memanggil para pimpinan Komisi VII siang ini. Mereka dipanggil untuk dimintai penjelasan terkait tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) holding BUMN tambang.
Dari pantauan detikcom, Senin (6/7/2020) pimpinan DPR yang hadir di antaranya Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel dan Sufmi Dasco Ahmad. Sementara dari Komisi VII yang hadir ialah Ketua Komisi VII Sugeng Suparwoto. Lalu, Wakil Ketua Komisi VII Alex Noerdin, Eddy Soeparno, dan Ramson Siagian.
Mereka bertemu sekitar pukul 13.00 di Gedung Nusantara III Kompleks DPR MPR. Pertemuan ini berlangsung tertutup atau tidak boleh diliput media.Untuk diketahui, rapat Komisi VII DPR RI dan Direktur Utama Holding Tambang (MIND ID) atau PT Inalum (Persero) Orias Petrus Moedak beberapa waktu lalu sempat panas. Panasnya rapat bermula saat Anggota Komisi VII DPR RI Muhammad Nasir meminta penjelasan terkait pelunasan utang Inalum dari penerbitan obligasi, di mana obligasi itu untuk akuisisi PT Freeport Indonesia.
Tak lama berselang, rapat diskors dan kembali dibuka oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Alex Noerdin sebagai pimpinan rapat.Alex pun meminta Orias melanjutkan penjelasan atas pertanyaan anggota, hingga akhirnya sampai penjelasan CSR. Orias lalu meminta para petinggi perusahaan tambang di bawah holding memberikan paparan. Pada bagian ini, Alex sempat memberi interupsi.
"Saya interupsi sebentar, sumbangan yang terakhir itu dari yang membangun PLTU Sumsel VIII, bapak tahu yang membantu perizinan PLTU Sumsel VIII siapa?" tanya Alex.
"Waktu namanya Pak Alex Noerdin kalau nggak salah," canda Direktur Utama PT Bukit Asam (Persero) Tbk Arviyan Arifin.
Setelah itu, Alex meminta agar komisi ikut dilibatkan dalam penyerahan CSR tersebut.
"Nah, paling tidak bisa saya yang menyerahkan saja, bukan mintanya buat saya pakai ventilator itu , bukan, tapi kawan-kawan komisi ikut menyerahkan, ini bantuan, gitu dong Pak," ujar Alex.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.