Praktisi ini beberkan cara optimalkan sektor energi dalam negeri
Merdeka.com - Praktisi Tambang dan Energi, Ryad Chairil membeberkan cara memperkuat atau mengoptimalkan sektor energi dalam negeri. Setidaknya, ada empat langkah yang dapat dilakukan pemerintah Jokowi-JK saat ini.
"Cadangan migas kita selalu turun, harus dirumuskan dengan memperkuat sektor hilir untuk kemakmuran rakyat. Kita bisa belajar struktur energi dari luar negeri lalu terapkan ke Indonesia, misalnya dengan membangun kilang," ujarnya di Salemba UI, Jakarta, Senin (29/8).
Hal pertama yang harus dilakukan pemerintah untuk memperkuat sektor energi adalah mempercepat pembangunan smelter untuk mineral serta kilang BBM/LNG.
"Indonesia harus bisa bersaing dengan Singapura yang membuat kilang LNG, dengan membuat kilang LNG baru dan sumber di dapat dari luar Indonesia," ucapnya.
Kedua, menyederhanakan struktur perizinan termasuk pembangunan infrastruktur dan logistik ESDM serta kemudahan untuk berinvestasi di moda pengangkutan darat maupun laut. Ketiga, mengutamakan produk lokal bagi mereka yang dapat menyediakan selama harga terjangkau dan kualitas baik. Dan terakhir atau keempat, mengutamakan penggunaan SDM lokal.
"Penyederhanaan skema perizinan wajib dilakukan dengan memberikan insentif bagi mereka yang serius membangun infrastruktur energi," jelas dia.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.