Prediksi Kinerja PT Vale Indonesia Tahun Ini Menurun
duniatambang.co.id - Proses divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk terpaksa molor dari rencana sebelumnya. Vale dan MIND ID, akhirnya sepakat untuk melakukan perpanjangan deadline penandatanganan perjanjian definitif sampai dengan Mei 2020. Hal ini merupakan dampak dari kondisi ekonomi global yang terpukul akibat pandemi Covid-19. Sebelumnya dikabarkan jika PT Vale Indonesia hendak melakukan divestasi sebesar 20 persen ke MIND ID. Nantinya, hasil dari proses divestasi itu akan dialokasikan untuk proyek pembangunan pabrik PT Vale Indonesia.
Terkait dengan molornya proses divestasi tersebut, sejumlah analis memprediksi masalah tersebut akan mengganggu kinerja produksi PT Vale Indonesia. Oleh karena itu, apa yang dihadapi perusahaan dengan ditangguhkannya proses penandatangan perjanjian itu, akan memberikan dampak dalam jangka pendek, khususnya terhadap pendanaan ekspansi. Jadi jika rencana ekspansi perusahaan terganggu, produksi Nikel juga tidak akan optimal. Sementara untuk kinerja perusahaan pada tahun ini, diperkirakan masih bisa terjaga.
Kemungkinan, asumsi terburuk yang akan dihadapi PT Vale Indonesia adalah kegagalan dalam mewujudkan rencana ekspansi. Dengan demikian, diprediksi produksi Nikel Matte akan berada pada angka 74.025 metrik ton, di mana angka ini masih menunjukkan peningkatan dari pencapaian tahun 2019. Seperti yang diketahui laporan produksi perusahaan pada tahun tersebut, berada pada angka 71.025 metrik ton.
Sementara itu, PT Vale Indonesia juga tidak akan mengalami efek yang signifikan pada sisi permintaan, meski wabah pandemi tidak menunjukkan tanda-tanda membaik saat ini. Hal ini disebabkan ekspor produk selama ini hanya ditujukan kepada Sumitomo Mining yang ada di Jepang dan VCL di Kanada.
Dari analisa sejumlah pakar, kemungkinan dampak akibat pandemi Covid-19 justru akan mempengaruhi harga Nikel. Diperkirakan harga Nikel secara global akan mengalami penurunan. Terlebih jika dilihat pada catatan sepanjang tahun ini, di mana harga Nikel telah mengalami penurunan sebesar 19,5 persen dibanding periode sebelumnya. Meski demikian, dalam kondisi seperti ini, PT Vale Indonesia masih tertolong oleh kenaikan harga Nikel di semester kedua pada tahun lalu.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.