Presiden Jokowi Ingin Hilirisasi dan Industrialisasi Dipercepat
Presiden Jokowi menginginkan agar perusahaan-perusahaan tambang bisa mengekspor produknya tidak dalam bentuk mentah. Paling tidak, barang tambang tersebut harus diekspor dalam bentuk setengah jadi.
"Sekarang ada teknologi batu bara yang kelas rendah maupun kelas menengah, bisa dijadikan gas, bisa dijadikan minyak. Karena teknologi baru telah berkembang, kenapa kita masih mengekspor dalam bentuk barang mentah seperti yang kita laksanakan sekarang ini? Harus dihentikan dan berani beralih ke setengah jadi atau jadi,” kata Jokowi.
Ubah Pola Pikir dari Konsumtif ke Produktif
Setelah pembangunan infrastruktur dan hilirisasi, Presiden Jokowi mengungkapkan, tahapan berikutnya adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Untuk itu, pemerintah, kata Jokowi, akan mendorong pendidikan vokasi. Selain itu, penguatan kapasitas pimpinan dalam menghadapi revolusi industri 4.0, mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, hingga tingkat pusat.
“Saya ingin 2019 besar-besaran mengubah mindset dari konsumtif ke produktif. Harus berubah cara pandang dari sektoral ke keutuhan. Enggak akan bisa lompat maju kalau cara pikir sektoral seperti yang kita lihat,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, semua negara sedang gugup menghadapi banyaknya teknologi baru yang muncul namun belum ada regulasinya.
Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan radikal, tidak terduga, dan memporakporandakan standar yang ada.
Untuk itu, sumber daya manusia perlu disiapkan melalui pelatihan dan diharapkan akan muncul reformis yang bisa membawa perubahan.
Baca: Bicara di Depan para CEO, Jokowi: Dalam Kesempitan, Selalu Ada Kesempatan
“Harus latih pekerja kita agar skill baru bisa kita ambil dan pekerjaan kita bisa naik kelas. Ini juga penting bagi CEO. Semua harus besar-besaran lakukan pelatihan,” tutur Jokowi.
Terakhir, Jokowi juga ingin agar sistem kerja dan regulasi terus disederhanakan. Karena dirinya meyakini bahwa semakin sedikit regulasi, maka sebuah perusahaan atau sebuah negara itu akan semakin lincah.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Presiden Jokowi Ingin Hilirisasi dan Industrialisasi Dipercepat, http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/11/27/presiden-jokowi-ingin-hilirisasi-dan-industrialisasi-dipercepat. Penulis: Seno Tri Sulistiyono Editor: Imanuel Nicolas Manafe
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.