JAKARTA. Produksi emas PT Nusa Halmahera Mineral (NHM) sepanjang Januari-Maret 2016 tercatat sebanyak 38.865 ounces (oz), anjlok 48,39% dibandingkan dengan produksi emas pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 75.312 oz.
Alhasil, total produksi sepanjang sembilan bulan dari Juli 2015-Maret 2016, sesuai dengan tahun buku NHM, ikut terseret menjadi 179.819 ounces. Padahal, pada periode Juli 2014-Maret 2015, produksi perusahaan ini bisa mencapai 209.452 ounces.
Berdasarkan laporan kuartalan yang dirilis pada laman resmi induk usaha NHM yakni Newcrest Mining Limited tertulis, penyebab anjloknya produksi emas karena kegiatan operasi produksi di area tambang Kencana, Gosowong, dihentikan sementara.
Penghentian tersebut menyusul runtuhnya terowongan tambang pada 8 Februari 2016. "Realisasi produksi tersebut adalah hasil produksi tambang bawah tanah hingga 7 Februari 2016," tutur Managing Director and Chief Executive Officer Newcrest Sandeep Biswas, Kamis (28/4).
Menurut Sandeep, kendati studi teknis di area tambang Kencana berjalan dengan baik, kegiatan pertambangannya masih sulit untuk dilanjutkan dalam waktu dekat. Ia memprediksi paling cepat operasi produksi bisa dilanjutkan pertengahan tahun 2016.
"Pertambangan tidak mungkin dilanjutkan di tambang Kencana sebelum akhir tahun buku 2016," katanya.
Dengan adanya penghentian kegiatan pertambangan di area tambang Kencana tersebut, pihak Newcrest akan meninjau kembali proyeksi produksi dan perhitungan biaya di proyek, setelah seluruh evaluasi selesai.
Adapun proyeksi produksi emas untuk tahun buku 2016, yang telah ditetapkan sebelumnya, antara 195.000 ounces hingga 235.000 ounces. Sambil menunggu kelanjutan kegiatan produksi di tambang Kencana, perusahaan akan memulai kembali pertambangan di area Toguraci.
Meskipun begitu, tingkat produksi di tambang Toguraci tersebut tidak bisa langsung secara penuh. Proyek ini akan meningkat secara perlahan-lahan, dan setidaknya membutuhkan waktu dua bulan untuk bisa berproduksi penuh.
Manajer Komunikasi NHM Herastuti Haryogyo menambahkan, hingga kini belum mengetahui penyebab runtuhnya terowongan di tambang bawah tanah Kencana, Tambang Emas Gosowong, Maluku Utara. Penyebab longsor akan terungkap dari hasil investigasi menyeluruh.
Sebagai catatan pemegang saham NHM adalah perusahaan Singapura Newcrest dengan porsi saham 75%, dan 25% sisanya dimiliki oleh PT Aneka Tambang Tbk.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.