Produsen Baja China akan Kurangi Produksinya untuk Jaga Lingkungan
Produsen baja di Tangshan, China, akan mengurangi produksinya selama lima hari sebagai aksi perbaikan lingkungan terutama polusi udara.
Namun, seperti dilaporkan dalam Bisnis.com, volume baja yang bakal dipangkas masih belum diketahui. Tangshan adalah kota terbesar di Provinsi Hebei yang berkontribusi terhadap produksi baja China sebesar 20%.
Produksi baja batang di Shanghai melonjak 3% sedangkan hot rolled coil menjadi 5%. Pemerintah kota Tangshan telah memerintahkan industri untuk memangkas produksinya antara tanggal 27 Mei 2016 dan 31 Mei 2016. Sementara itu, bagi proyek konstruksi dan tambang terbuka harus menghentikan pekerjaannya untuk memperbaiki kualitas udara.
Analis dari CRU, Richard Lu mengatakan pelonjakan harga baja terjadi lebih karena 'oversold market'dibanding pemangkasan produksi di Tangshan yang hanya memberikan efek dalam jangka waktu pendek.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.