Program Penghiliran Mineral, Pengusaha Butuh Tambahan Insentif
Jakarta, EnergiToday—Pemerintah tengah menyiapkan berbagai insentif untuk pengusaha tambang yang tengah membangun smelter agar program penghiliran mineral bisa terus berlanjut.
Direktur Centre for Indonesia Resources Strategic Studies (Ciruss), Budi Santoso mengatakan menilai, pemerintah sampai saat ini belum memilki tindakan yang signifikan untuk mewujudkan program penghiliran mineral. “Kecuali hanya menekan pengusaha yang saat ini juga kesulitan,” ujar Budi, Rabu (28/9).
Menurutnya, pemerintah harus memastikan terlebih dahulu ada koordinasi yang baik antara Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian. Dengan begitu, proses penghiliran bisa berjalan mulus mulai dari tambang hingga industri logam tanpa sepenuhnya dibebankan kepada perusahaan tambang.
Apabila dikaitkan dengan industri hilir, risiko bisnis yang selama ini lebih berat ke sektor tambang bisa terpecah. Dengan begitu, proyek smelter akan lebih ekonomis.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.