Progres Masih 3,9%, ESDM: Smelter Freeport Jadi di Gresik
Jakarta, CNBC Indonesia- Usai rampungnya transaksi divestasi 51% pada Desember lalu, urusan PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan pemerintah Indonesia belum selesai. Salah satunya, yakni terkait pembangunan fasilitas pemurnian atau smelter.
Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Ditjen Mineral dan Batu bara Kementerian ESDM Yunus Saefulhak menuturkan, saat ini proses pengerjaan smelter tersebut sudah mencapai lebih dari 90% dari target kurva S yang sudah dipasang.
"Targetnya kurva S itu kan setiap enam bulan dievaluasi. Target 4,01% yang kemarin dipasang, sekarang sudah tercapai 3,9%. Pokoknya sudah lebih dari 90%," ujar Yunus kepada media saat dijumpai di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (11/3/2019).
Lebih lanjut, ia mengatakan, untuk pengerjaannya saat ini sedang melakukan pemadatan tanah, mempersiapkan tanah, sewa tanah, mengurus AMDAL, dan lainnya yang bersifat non-fisik. "Lokasinya di JIPE, Gresik," pungkas Yunus.
Sebelumnya, pemerintah tengah mengkaji kembali lokasi fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) yang akan dibangun oleh PT Freeport Indonesia.
Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menuturkan, memang ada tiga opsi lokasi smelter, di Papua, Nusa Tenggara Barat, dan di Gresik.
"Jadi utamanya, kami lihat, bu Menteri BUMN (Rini Soemarno) minta khusus ini dikaji. Smelter kan butuh banget listrik, nah ada dimana dan darimana yang murah, kalau yang murah itu kan dari air," ujar Fajar kepada media saat dijumpai di Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Lebih lanjut, ia menuturkan, memang saat ini persiapan smelter dilakukan di Gresik, tetapi kemudian ada pertimbangan lain, yakni dari sisi sumber energi, juga lokasi, dan kapasitas smelter.
Adapun, dikonfirmasi di kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menuturkan, rencana lokasi yang diajukan oleh pihaknya adalah di Gresik.
"Rencana yang kami masukkan itu masih di Gresik, investasinya sekitar US$ 2,6 miliar sudah termasuk buat listriknya," tandas Tony.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.