Progres Smelter Capai 10,1%, AMMAN Kantongi Izin Ekspor Konsentrat 450.826 Ton
JAKARTA – PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) telah mendapatkan perpanjangan rekomendasi izin ekspor dengan kuota sebesar 450.826 wet ton untuk periode 25 Februari 2018 sampai 15 Februari 2019.
“Jumlah rekomendasi 450.826 wet ton (sama yg dimohonkan),” ujar Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Susigit kepada mineralenergi.com, Jakarta, Senin (19/2).
Adapun kemajuan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian PT AMNT, lanjut Bambang, telah mencapai 10,1 persen.
Seperti diketahui, PT AMNT untuk periode 17 Februari 2017 sampai 16 Februari 2018 telah mendapatkan izin ekspor konsentrat tembaga sebesar 675 ribu wet metric ton (WMT).
AMNT merupakan nama baru PT Newmont Nusa Tenggara setelah 50 persen saham induk usaha Newmont, PT Amman Mineral Investama, diakusisi PT Medco Energi Internasional Tbk pada kuartal III 2016. Diketahui, Amman Mineral Investama memiliki kepemilikan sebesar 82,2 persen saham atas Newmont.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.