JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih mengevaluasi kemajuan rencana pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) PT Freeport Indonesia.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Susigit mengatakan, kemajuan smelter PT Freeport Indonesia baru mencapai 2,47 persen.
“Capaian kemajuan smelter ini (PTFI) ditopang oleh beberapa studi, misalnya lokasi smelter di Java Integreted Industrial and Ports Estate (JIIPE). Baru studi memang,” ujar Bambang di Jakarta, Selasa (4/9).
Selain itu, kata Bambang, studi yang sudah dilakukan perusahaan asal Amerika serikat adalah soil test, tes pemancangan, studi geo tech, dan basic design. “Sudah sebenarnya. Iya, belum ada progres yang signifikan. Kan belum selesai,” tambahnya.
Seperti diketahui, Kementerian ESDM sebelumnya menyatakan pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur ini baru mencapai 2,42 persen.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.