Proyek Smelter Alumina Antam-Inalum Mulai Dibangun 2019
Jakarta, CNN Indonesia -- Proyek Smelter Grade Alumina (SGA) PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) yang dikerjakan bersama PT Aneka Tambang (Persero) Tbk dan Aluminium Coorporation of China Ltd (Chalco) ditargetkan memulai pembangunan pada 2019.
Sekretaris Perusahaan Inalum Ricky Gunawan menjelaskan, proyek tersebut memasuki masa kajian kecakapan finansial (Bankable Feasibility Study/BFS) dan membutuhkan waktu lima hingga enam bulan. Setelah BFS rampung tahun depan, berlanjut pada fase pembangunan awal (groundbreaking).
“Kami kemarin baru kick off untuk BFS. Setelah itu kami harapkan rampung di tahun 2018 dan dilanjutkan groundbreaking pada 2019,” jelas Ricky kepada CNNIndonesia.com, Selasa (7/11).
Nilai belanja modal yang pasti terkait proyek ini baru bisa ditentukan pasca kajian kecakapan finansial rampung. Namun sesuai estimasi awal, proyek ini akan menelan dana hingga US$1,7 miliar.
Proses pembangunan akan dilakukan selama empat tahun. Nantinya, kegiatan pemeriksaan dan instalasi peralatan (commissioning) bisa dilakukan pada kuartal II 2023. Dalam tahap awal, proyek SGA ini akan memproduksi 1 juta ton SGA per tahun, kemudian diekspansi menjadi 2 juta ton SGA per tahun. Hasil produksi proyek ini menjadi bahan baku (feed) bagi produksi aluminium Inalum.
“Untuk tahap awal, nanti belanja modal yang dibutuhkan adalah US$700 juta. Untuk tahap kedua, di mana produksi mencapai 2 juta ton SGA per tahun, itu membutuhkan dana US$1 miliar,” ungkapnya.
Kendati BFS tengah dilakukan, perusahaan masih belum tahu porsi kepemilikan antara konsorsium Antam-Inalum dan Chalco. Sesuai kesepakatan awal, Antam-Inalum diharapkan dapat mengempit kepemilikan mayoritas di perusahaan patungan (Joint Venture) dengan Chalco yang rencananya diberi nama PT Inalum Antam Alumina (IAA).
“Belum ada pembicaraan terkait kepemilikan itu,” pungkasnya.
Pabrik smelter grade ini digunakan untuk menopang produksi Inalum yang ditarget 1 juta ton tahun 2025 mendatang. Adapun di tahun ini, perusahaan memproyeksi produksi aluminium sebesar 217 juta ton.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.