Proyek Smelter Feronikel di Sultra Berlanjut, Telan Rp 3,2 T
Jakarta - Proyek pembangunan pabrik peleburan (smelter) feronikel di Block Lapaopao, Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berlanjut. Proyek itu masuk dalam tahap pembangunan jalur produksi 2 dan jalur produksi 5-6 dengan total nilai kontrak Rp 3,2 triliun.
Proyek itu masih digarap oleh PT PP (Persero) Tbk (PTPP), perusahaan telah menandatangani perjanjian kerjasama dalam pembangunan smelter tersebut bersama dengan PT Ceria Nugraha Indotama (CNI).
Penandatanganan dilakukan oleh Nurlistyo Hadi selaku SVP Divisi EPC PTPP dan Derian Sakmiwita selaku Direktur Utama CNI kemarin. Turut hadir dalam tersebut, yaitu Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, Direktur Operasi 3 PTPP Eddy Herman Harun, dan Legal Corporate CNI Aulia Wiratama.
"Setelah sukses dipercaya mengerjakan Fase 1 untuk jalur produksi 1 bersama dengan China ENFI Engineering Corporation (ENFI), Perseroan kembali diberikan kepercayaan oleh CNI selaku owner untuk mengerjakan pembangunan smelter Feronikel Fase 2 (jalur produksi 2) dan Fase 4 (Jalur Produksi 5&6). Perseroan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh CNI untuk membangun proyek tersebut. Berbekal pengalaman dan kualitas pekerjaan yang dimiliki oleh Perseroan, kami yakin dapat menyelesaikan perkerjaan pembangunan sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan dengan kualitas terbaik," ujar Novel dilansir Minggu (22/11/2020).
Pembangunan pabrik smelter feronikel ini berlokasi di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Proyek tersebut memiliki nilai kontrak sebesar Rp 1,01 Triliun untuk pekerjaan fase 2 (jalur produksi 2) dan Rp 2,21 triliun untuk pekerjaan fase 4 (jalur produksi 5-6). Masa pelaksanaan pekerjaan selama 26 bulan untuk pekerjaan jalur produksi 2 dan 34 bulan untuk pekerjaan jalur produksi 5-6.
Adapun ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan oleh PTPP antara lain pekerjaan Persiapan, pekerjaan sipil (pondasi, steel structure, access road inside plant, dan bangunan pendukung), pekerjaan BOP mechanical (water treatment plant, pompa, dan comprehensive pipelines), serta pekerjaan BOP electrical (substation 150 kV, transmisi 150 kV, EDG).
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.