Proyek smelter timbal Kapuas Prima Coal (ZINC) selesai di awal tahun 2021
' />
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) menyatakan akan segera menyelesaikan proyek smelter pemurnian timbal dalam waktu dekat. Proyek tersebut berlokasi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Direktur Kapuas Prima Coal Hendra William mengatakan, proyek smelter timbal ZINC sudah hampir rampung dan direncanakan akan dilaksanakan uji coba atau commissioning pada kuartal II atau II di tahun 2021 mendatang.
Proses commissioning akan dilakukan setelah serah terima antara ZINC dengan pihak tenaga ahli kontraktor smelter yang sempat terkendala akibat efek pandemi Covid-19. Meski sempat tertunda, ZINC tetap melakukan pemanasan rutin terhadap mesin-mesin yang sudah terpasang di area proyek smelter. “Ini dilakukan supaya kondisi mesin-mesinnya tetap terjaga dan tidaak dibiarkan begitu saja,” ujar dia, Jumat (4/12).
Selain itu, ZINC juga masih meneruskan pengerjaan proyek smelter seng yang sama-sama bertempat di Pangkalan Bun. Proyek ini masih ditargetkan beroperasi pada awal tahun 2022 mendatang.
Hendra memastikan, bencana banjir yang sempat melanda Kalimantan Tengah pada bulan Juli lalu tidak mengganggu pelaksanaan pembangunan smelter timbal maupun smelter seng milik ZINC. “Banjir tersebut lebih banyak berpengaruh terhadap akses jalan dari area tambang menuju area pengapalan, sehingga terdapat penyesuaian jadwal pengiriman kepada pembeli,” ungkapnya.
Untuk mengatasinya, ZINC dengan cepat berkoodinasi dengan pemerintah daerah setempat dan seluruh pemangku kepentingan terkait agar dapat dilakukan perbaikan, sehingga lalu lintas pengiriman kembali normal.
Sebagai catatan, proyek smelter timbal dikelola oleh anak usaha ZINC yakni PT Kapuas Prima Citra. Proyek tersebut menelan biaya investasi sebesar US$ 15 juta dan memiliki kapasitas 40.000 ton konsentrat timbal dengan hasil produk 20.000 ton bullion timbal per tahun.
Adapun proyek smelter seng dikelola oleh anak usaha ZINC lainnya yaitu PT Kobar Lamandau Mineral dan memiliki nilai investasi sebesar US$ 67 juta. Smelter ini berkapasitas 60.000 ton konsentrat seng dengan hasil produk 30.000 ton ingot seng per tahun.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.