Pusat Logistik Berikat Tak Beraktivits, Wiryandi Sebut Ada Potensi Pajak yang Hilang
' />
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Akibat tidak beraktivitasnya Pusat Logistik Berikat (PLB) di kawasan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ada potensi pajak untuk negara yang hilang.
Diperkirakan potensi pajak yang hilang mencapai angka Rp 5 miliar. Hal ini diungkapkan oleh Wiryandi manajer PT Tantra Karya Sejahtera selaku operator PLB Rabu (31/7/2019).
"Semisal saja Jika ekspor balok diangka 30.000 ton maka ada potensi pajak Rp 5 milliar itu hilang karena kita tidak beraktivitas," kata Wiryandi.
Menurut Wiryandi mengatakan sejak kisruh masalah ekspor balok timah bulan Oktober 2018 lalu pihaknya tidak lagi menerima titipan balok timah dari produsen smelter smelter.
Pasalnya, hampir seluruh smelter tidak dapat mengekspor balok timah. Terakhir pihaknya menerima titipan balok timah dari PT Timah Tbk sebanyak 165 ton pada bulan Maret 2019.
Setelah itu hingga saat ini gudang PLB kosong. Hal ini sangat disayangkan sekali mengingat PLB banyak memberikan sisi positif baik bagi pihak smelter maupun daerah.
"Hal ini sangat kita sayangkan sekali pengekspor balok timah tidak memanfaatkan PLB ini banyak positif dengan beraktifitasnya," kata Wiryandi.(deddy marjaya)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.