RI Kuasai Tambang Grasberg, Harga Saham Freeport Anjlok 4%
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham Freeport-McMoRan Inc anjlok 3,87% menjadi US$17,41 per saham pada perdagangan Rabu (11/7/2018).
Penurunan ini tergolong dalam karena dalam satu minggu terakhir harga saham Freeport masih menguat 2,59%. Tetapi dari awal tahun hingga Selasa lalu harga saham sudah turun 8,18%.
Penurunan harga saham Freeport sejalan dengan rencana divestasi saham PT Freeport Indonesia. Sore nanti pemerintah akan meneken Head of Agreement dengan Freeport untuk mengukuhkan posisi Indonesia di tambang emas di Papua itu.
Menurut jadwal yang beredar, penandatanganan perjanjian awal ini akan dilakukan oleh Sri Mulyani di Kementerian Keuangan. Seperti diketahui, urusan divestasi ini dipercayakan oleh Presiden Joko Widodo kepada tiga menteri yakni Menteri Keuangan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Perjanjian ini mencakup 4 hal antara Indonesia dan Freeport, yaitu:
1. PT Freeport sepakat untuk mengubah rezim Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) 2. Pembangunan smelter 3. Kepastian investasi dan insentif keuangan 4. Divestasi 51%
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaporkan holding BUMN Pertambangan yakni Inalum telah sepakat dengan Freeport McMoran terkait akuisisi 51% saham PT Freeport Indonesia.
"Saya telah mendapatkan laporan bahwa holding industri pertambangan kita Inalum telah capai kesepakatan awal dengan Freeport pengolahan untuk meningkatkan kepemilikan kita menjadi 51% dari yang sebelumnya 9,36 persen. Alhamdulillah," kata Jokowi di BSD, Kamis (12/7/2018).
Jokowi senang dengan kesepakatan yang akhirnya terjadi. Karena, hampir setengah abad Freeport beroperasi di Indonesia porsi pemerintah di tambang milik perusahaan AS tersebut sangat kecil.
"3,5 tahun yang kita usahakan sangat alot dan sangat intens sekali," kata Jokowi.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.