Ramai isu corona, begini strategi Allianz untuk mengelola dana nasabah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Allianz Life Indonesia menutup tahun 2019 dengan dana kelolaan alias asset under management (AUM) sebesar Rp 40,18 triliun atau naik sebesar 14% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Asal tahu saja, tahun sebelumnya hanya mencapai Rp.35,33 triliun. Termasuk di dalamnya dana kelolaan dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Allianz.
Chief Investment Officer Allianz Ni Made Daryanti mengatakan, portofolio AUM Allianz terdiri dari dana yang dikelola melalui produk unit link sebesar 53%, sedangkan asuransi jiwa dan kesehatan sebesar 25% dan DPLK mempunyai porsi sebesar 22%.
Dalam pergerakan kondisi pasar yang volatil, Allianz Indonesia menegaskan telah mengelola 60 fund. Salah satu fund yang paling banyak dipilih oleh nasabah sepanjang tahun 2019 ialah SmartLink Equity Fund dengan dana kelolaan Rp 10,7 triliun.
“Kalau produk SmartLink Balanced Fund dana kelolaannya Rp 2,16 triliun, sedangkan SmartLink Fixed Income Fund dana kelolaannya Rp 1,35 triliun,” Jelasnya saat ditemui di Jakarta Rabu, (4/3).
Meski begitu, pihaknya juga mengakui dengan adanya kasus corona yang mewabah membuat Allianz lebih sigap lagi untuk mengambil langkah.
Head of Equity Portfolio Allianz Arie Haryoko menjelaskan, pihaknya akan mengambil langkah preferensi terhadap eksposur emas, tembaga serta defensif terhadap future cash flow generation. “Untuk sementara waktu kami sudah mengurangi eksposur nikel,” Tandasnya.
Ia menambahkan, dari sisi fixed income pihaknya secara taktis melakukan rebalancing portofolio guna mendapatkan momentum pasar.
Dia bilang sebelumnya pihak asing turut menyuntik dana sebesar Rp 15 triliun. Namun sejak mewabahnya virus corona tak sedikit dari pihak asing yang mengundurkan diri serta memilih untuk menjual sahamnya.
“Pihak asing yang masuk ke pasar obligasi itu banyak, makanya return Allianz hampir 18%. Awal Januari kita dapat suntikan dana Rp 15 triliun, tetapi bulan Februari dijual lagi, itu terkait dengan adanya korona,” Jelasnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.