Rare Earth, Harta Karun RI yang Bakal Jadi Sumber Cuan!
Jakarta, CNBC Indonesia - Rare Earth Element (REE) atau biasa disebut elemen 'tanah jarang' kini banyak diperbincangkan setelah pertemuan antara Menko Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Dalam pertemuan tersebut mereka membahas soal potensi memanfaatkan mineral tersebut untuk industri persenjataan.
Menanggapi hal ini, Deputi Bidang Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto mengatakan semua potensi rare earth ini sedang dilakukan penelitian.
"Semua ini kemarin kita dapat info dari salah satu Profesor ITB itu di nikel kadar rendah ini juga ada, dia lihat potensi rare earth. Tapi yang Inalum [PT Indonesia Asahan Aluminium] lihat itu di Timah [PT Timah] itu," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa, (23/06/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan dari pembicaraan Menko Marves dan Menteri Pertahanan tanah jarang ini memiliki banyak manfaat. Misalnya saja di Amerika yang memanfaatkannya untuk komponen elektronik dan sistem persenjataan.
"Ya banyak sih penggunaannya, salah satunya itu. Lagi dilihat untuk eksplorasinya karena kita perlu tahu jumlah cadangan dulu seberapa, segala macamnya. Yang sudah di lihat itu di Timah," jelasnya.
Baca: Prabowo Temui Wamenhan Rusia di Moskow, Bahas Sukhoi Su-35?
Hilirisasi dari komoditas ini sangat tergantung dari seberapa cepat eksplorasi dilakukan. Nanti, imbuhnya, akan ada teknologinya setelah diketahui jumlah cadangannya.
"Ini sedang diteliti potensinya, ada di PT Timah. AS [memanfaatkan], banyaklah," paparnya.
Sebelumnya, Menko Marver Luhut Luhut Binsar Pandjaitan menerima Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Senin (15/6/2020) petang. Pertemuan di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi tersebut sempat menyimpan misteri.
Pasalnya, baik Luhut maupun Prabowo memilih irit bicara terkait pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam tersebut. Luhut sempat ditanya awak media, namun tidak banyak cerita yang diungkap.
Luhut memilih menyampaikan jawaban yang terkesan asal namun sopan, seperti hanya makan saja dengan Prabowo. Ketika ditanya lagi mengenai konten pembicaraan, dia juga masih enggan buka-bukaan. "Masa mau diberi tahu kamu," katanya sambil tersenyum ramah, kepada pewarta yang mencoba menghampirinya saat itu.
Secara terpisah, Prabowo sama sekali tidak berkomentar terkait pertemuannya dengan Luhut. Ia hanya melambaikan tangan saat ditanya para pewarta yang sudah menunggu.
Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi ketika dikonfirmasi CNBC Indonesia, Selasa (16/6/2020), mengaku tidak mengikuti pertemuan itu. Namun dia memastikan bahwa tidak ada orang lain yang ikut dalam pertemuan tersebut.
"Saya juga tidak ikut atau pun mendapat info dari Pak Luhut mengenai pembicaraannya dengan Pak Prabowo. Pertemuan empat mata," kata Jodi.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.