Rencana penggunaan dana IPO berubah, target produksi Dwi Guna Laksana tak terganggu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Target produksi PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) tidak terganggu meski ada perubahan rencana penggunaan dana Initial Public Offering (IPO).
"Target produksi kami tetap ingin 6 juta metrik ton tahun ini," ucap Zulfian Mirza, Direktur Utama PT Dwi Guna Laksana Tbk kepada Kontan.co.id Rabu (28/3).
Sebagai gambaran, tahun lalu, perusahaan berkode emiten DWGL ini mencatatkan produksi batubara sebanyak 3 juta ton metrik.
Selain fokus pada produksi batubara, Dwi Guna Laksana juga tengah meningkatkan pendapatan dari pelayanan pelabuhan. Tujuannya untuk meningkatkan sisi pendapatan perusahaan.
Zulfian menerangkan, permintaan batubara untuk pasar lokal paling banyak terserap untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Menurutnya, hampir 90% produksi perusahaan terserap PLN.
"Tahun 2018, kami juga ingin mengembangkan market lain di luar PLN seperti semen, nikel, smelter di Sulawesi," tambah Zulfian.
Catatan saja, Dwi Guna Laksana memutuskan mengubah rencana penggunaan dana IPO untuk melunasi utang kepada pemasok perseroan. Dana yang akan digunakan untuk melunasi utang sebesar Rp 243 miliar atau sekitar 72% dari total dana IPO.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.