a a a a a
News Update Resmi Beroperasi, KEK Sorong Ditargetkan Bakal Serap Investasi Hingga Rp 32 Triliun
News

Resmi Beroperasi, KEK Sorong Ditargetkan Bakal Serap Investasi Hingga Rp 32 Triliun

Resmi Beroperasi, KEK Sorong Ditargetkan Bakal Serap Investasi Hingga Rp 32 Triliun
INDUSTRY.co.id - Sorong - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, Papua Barat, resmi beroperasi. KEK yang berorientasi pada Industri nikel, kelapa sawit, sagu dan gudang logistik tersebut berdiri di atas lahan seluas 523,7 hektare. KEK Sorong ditargetkan akan menyerap 15.024 tenaga kerja.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, dengan potensi yang dimiliki, KEK Sorong berpeluang menjadi salah satu pilar ketahanan pangan nasional, khususnya protein berbasis kelautan.

"Sehingga akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pesisir Papua," ungkap Darmin dalam keterangan resmi, Jumat (11/10).

Hal utama untuk memaksimalkan pemanfaatan KEK Sorong tersebut, Darmin menilai diperlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Oleh karenanya, pengetahuan, keterampilan dan kelembagaan ekonomi harus mulai diasah guna menciptakan SDM yang unggul.

"Salah satu yang penting di sini adalah pemberdayaan sosial ekonomi bagi masyarakat pesisir yang beroperasi di sekitar KEK Sorong melalui berbagai instrumen pendidikan vokasi (salah satunya Sekolah Menengah Kejuruan/SMK) dan pelatihan perkoperasian. Pemda juga perlu menjamin kemudahan perizinan bagi para calon investor," jelas Darmin.

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengatakan pembangunan KEK Sorong telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022.

Dengan begitu, diharapkan KEK Sorong mampu meningkatkan perekonomian daerah. Ke depan, pembangunan di Papua Barat dapat meningkat sehingga mampu mengurangi kesenjangan antarwilayah.

Dominggus mengharapkan KEK Sorong akan mampu menarik investasi hingga Rp32,5 triliun.

KEK Sorong juga diharapkan mampu mendongkrak perekonomian Kabupaten Sorong dengan proyeksi peningkatan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) sekira Rp10,64 triliun pada 2030.

"Semoga ini menjadi perhatian dari pemerintah pusat, supaya pembangunan infrastruktur dan masuknya investasi ke KEK Sorong dapat berjalan maksimal. Ada beberapa catatan dengan kehadiran kawasan KEK, salah satunya yaitu dibutuhkannya tenaga kerja yang besar, jadi diharapkan akan dibangun Balai Latihan Kerja (BLK) skala nasional di daerah ini, maka nanti akan bisa membantu pemenuhan SDM di semua sektor industri yang ada di Papua Barat," ujar Dominggus.

Kehadiran KEK Sorong diharapkan membuka peluang bagi masyarakat Papua untuk mendapatkan pekerjaan.

Lebih jauh ia mengharapkan KEK Sorong juga memiliki smelter ke depannya. Hal itu dimaksudkan agar hasil nikel tidak keluar dari KEK Sorong sehingga pemerataan akan lebih dirasakan oleh masyarakat Papua.

Di KEK Sorong tersebut tersedia daya mampu sebesar 46 Mega Watt dan cadangannya sebesar 9 Mega Watt. Daya mampu itu berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) yang terdiri dari PLMTG Waymon serta PLTMG Arar dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dari PLN.

Akses jalan utama serta saluran drainase juga telah dibangun sepanjang 3,5 km. Dibangun pula jalan lingkungan sebagai penunjang sepanjang 6,5 km oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pembangunan itu dilakukan sejak tiga tahun lalu.

Sementara air bersih untuk Pelabuhan Arar dan industri eksisting akan menggunakan bor dengan kapasitas 5 liter per detik dan penampunh air hujan untuk jangka pendek.

Untuk jangka panjang, pemerintah akan membangun Sistem Penyediaan Air Minum yang bersumber dari air Sungai Klasafet dengan kapasitas 500 liter per detik.

Hingga saat ini, sudah ada 13 KEK yang ditetapkan (terdiri dari 8 KEK manufaktur dan 5 KEK kepariwisataan), yang 11 KEK di antaranya sudah beroperasi, termasuk KEK Sorong.

Kemudian, sampai saat ini, aliran investasi kepada 13 KEK tersebut mencapai Rp85,3 triliun. Diharapkan pada 2030, investasi tersebut akan mencapai Rp726 triliun.

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT