Rini Tunggu Kabar ESDM soal Divestasi Vale Indonesia
Jakarta - Menteri BUMN Rini Soemarno masih menunggu kabar dari Kementerian ESDM terkait divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Perusahaan sendiri sudah berencana melakukan divestasi sahamnya tahun ini.
"Kita nunggu dari Kementerian ESDM," kata Rini di Komplek Istana, Jakarta Pusat, Kamis (24/1/2019).
Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tertarik untuk membeli saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Perusahaan tambang nikel asing itu diketahui harus melakukan divestasi 20% sahamnya untuk memenuhi perjanjian Kontrak Karya.
Baca juga: PT Vale Kelola Pertambangan Masa Depan Berkelanjutan
Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengaku tertarik untuk menjadi pemegang saham Vale Indonesia, asalkan harga yang ditawarkan sesuai yang diharapkan.
"Itu kita tertarik. Semuanya tergantung penawaran harga berapa valuasinya dan sebagainya. Terus shareholder agreement bagaimana," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (29/8/2018).
Baca juga: Antam Tertarik Beli 20% Saham Vale Indonesia
Arie menjelaskan sejak terbentuknya holding BUMN pertambangan, para perusahaan di dalamnya memiliki komitmen untuk terus memperluas penguasaan cadangan pertambangan nasional.
Arie mengaku memang belum melakukan pembicaraan serius dengan Vale Indonesia. Namun secara terbuka dirinya menyatakan bahwa Antam tertarik untuk membeli sahamnya. (ara/ara)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.