JAKARTA – Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Rusia Vladimir Putin membuahkan hasil. Kunjungan tersebut membuat Rusia siap mendukung Indonesia untuk mewujudkan fokus pemerintah dalam pembangunan infrastruktur.
"Saya sangat berkeyakinan bahwa yang diperlukan bukan hanya melanjutkan hubungan bilateral, tapi membutuhkan dorongan baru untuk tingkatkan interaksi," kata Putin seperti yang disampaikan Tim Komunikasi Presiden, Kamis (19/5/2016).
Rusia, ucap Putin, siap mendukung Indonesia untuk mewujudkan program Presiden Jokowi dalam membangun infrastruktur berskala besar, seperti didirikannya jalur kereta api di Kalimantan dan pembangunan prasarana masa depan.
Ada juga rencana untuk kembangkan jenis pertambangan seperti di nikel, dan lain-lain. Pihak Rusia juga tertarik dalam pengadaan berbagai jenis kapal, termasuk kapal dan berbagai jenis pelabuhan terapung.
Presiden Putin juga menyampaikan ada juga peluang luas untuk tingkatkan kerjasama di bidang energi. Ada proyek serius dan berskala besar, antara lain ada rencana bangun industri perminyakan di Bali dengan investasi USD13 miliar, juga pembangunan listrik dengan dengan besarnya 1,8 Giga Watt dan investasi USD2,8 miliar.
Selain itu, presiden Putin juga menyinggung bahwa tahun lalu sudah ada bantuan Rusia dalam aksi penyelamatan, termasuk di pemadaman kebakaran luas di Kalimantan dan Sumatera.
Presiden Putin juga terus meningkatkan hubungan people to people dari kedua negara, saat ini di Rusia terdapat 100 mahasiswa Indonesia. "Untuk tahun depan, diberikan 100 beasiswa lagi," ucap Presiden Putin.
Dalam pertemuan bilateral, Presiden Putin juga sempat membahas sejumlah isu bilateral dan global. Antara lain di bidang penanggulangan terorisme dan seterusnya. "Ada koordinasi baik dari kedua negara untuk pencegahan ancaman tersebut dan sepakat memperkuat dan memperluas badan ketahanan kedua negara itu," kata Presiden Putin.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.